Thursday 26 October 2017

TRADISI NGAYU AYU SEMBALUN

Prosesi acara ritual Ngayu Ayu ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 5 – 6 Juni 2013. Di hari pertama, pengumpulan air dari tujuh sumber mata air yang mengalir dan dimanfaatkan oleh Masyarakat Sembalun. Air tersebut didiamkan selama satu malam di rumah-rumah ketua adat. Keesokan harinya dikumpulkan menjadi satu di Makam Adat yang terletak di sebelah barat Lapangan Sembalun Bumbung.
Adapun tujuan dari pengumpulan air dari tujuh sumber mata air ini merupakan simbol atas rasa syukur masyarakat Sembalun atas berlimpahnya hasil bumi di tanah Sembalun.
Hari keduadimulai dengan acara penyembelihan kerbauyang dilakukan oleh ketua-ketua adat yang selanjutnya kepala kerbau tersebut ditanam sebagai pasak bumi (pengaman) Desa Sembalun dari bala bencana.
Kemudian dagingnya dimasak oleh ibu-ibu setempat untuk disajikan dan disantap bersama-sama yang dalam istilah Bahasa Sasaknya adalag “Begibung”. Setelah itu, diadakan Ritual Mafakin, dimana ritual ini para Ketua Adat membacakan bacaan-bacaan selama prosesi penurunan bibit padi merah (pade abang) dari lembang sampai proses penyemaian. Yang selanjutnya diadakan perang topat.
Setelah prosesi di atas, masyarakat mengitari makam adat sebanyak sembilan kali putaran masing-masing ketua adat atau yang diwakilkan oleh anaknya menggendong air dari tujuh sumber mata air sebelum dikumpulkan menjadi satu di dalam makam.


EmoticonEmoticon