Thursday 9 November 2017

CONTOH RKS SEKOLAH DASAR


PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Secara umum, Manajeman Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat di artikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dengan otonomi yang lebih besar, maka sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya, sehigga sekolah lebih mandiri. Dengan kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program yang  tentu saja lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif, yaitu perlibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan, maka rasa memiliki ini akan menyebabkan peningkatan rasa tanggung jawab, dan peningkatan rasa tanggung jawab akan meningkatkan dedikasi warga sekolah terhadap sekolahnya. Inilah esensi pengambilan keputusan partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku.
Tujuan pemberdayaan seluruh komponen tersebut semata-mata untuk meningkatkan academic achievement (prestasi akademik : UAS, raport) dan non academic achievement (prestasi olah raga : kesenian dan ketrampilan).
Untuk maksud itu diperlukan rencana pengembangan sekolah (empat tahun kedepan) dengan sasaran pada enam kategori yang amat penting yaitu prestasi sekolah, proses pembelajaran, besaran sekolah dan perkembangannya (apakah kondisi siswa menurun, tetap, atau meningkat), kewajiban sekolah, sumber daya sekolah dan partisipasi masyarakat.
Enam kategori tersebut dikatakan penting karena sebagai alat untuk mengontrol faktor-faktor yang mengandung persoalan yang akan dipecahkan, sehingga salah satu saja jika dihilangkan akan mempengaruhi rendahnya Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang baik.
Dengan demikian RKS ini disusun untuk mengoptimalkan fungsi komponen-komponen pendidikan tersebut demi terwujudnya kualitas siswa dan siswi di SDN 5 Dasan Lekong

B.     Landasan/Dasar
Adapun landasan dan dasar penyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) ini adalah sebagai berikut:
a.       Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
b.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c.       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
e.       Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no: 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

C.     Tujuan
Tujuan penyusunan RKS ini adalah:
a.       Untuk mengetahui dan menentukan sasaran pengembangan sekolah secara tepat sesuai sumber daya sekolah.
b.      Untuk mengetahui rincian biaya setiap aspek yang dikembangkan selama empat tahun ke depan.
c.       Untuk mengetahui pengembangan sekolah empat tahun ke depan meliputi kinerja sekolah, Proses Belajar Mengajar, besaran sekolah, sumber daya pendidikan, partisipasi masyarakat secara seimbang.

D.    Manfaat
Adapun RPS ini disusun dapat dimanfaatkan:
a.       Bagi sekolah dapat di manfaatkan sebagai alat perbaikan kinerja program yang akan datang ( sebagai pedoman kerja ).
b.      Bagi stakeholder dapat bermanfaat sebagai alat untuk memotivasi peran serta masyarakat.
c.       Bagi komite sekolah dapat bermanfaat sebagai alat untuk memotivasi peran paguyuban.


II. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH 

A.     VISI :

“UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, BERBUDAYA DAN BERBUDI LUHUR DILANDASI IMAN TAQWA

Indikator Visi
  1. Memiliki Nilai UAS Minimal sama dengan standar Nasional
  2. Menamatkan siswa sampai dengan 100%
  3. Unggul dalam Calistung
  4. Meraih prestasi dalam lomba mata pelajaran dan lomba olimpiade
  5. Unggul dalam bidang Seni
  6. Unggul dalam melestarikan budaya daerah
  7. Menguasai Bahasa Inggris tingkat dasar
  8. Unggul dalam bidang olah raga
  9. Unggul dalam menjalankan perintah agama
  10. Siswa yang berakhlak mulia 
B.         MISI
Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan PAKEM bagi siswa
  1. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
  2. Menerapkan pendidikan  keterampilan dan kearifan budaya lokal
  3. Melaksanakan pembelajaran muatan lokal yang berwawasan sejarah, bahasa  dan tatabudaya daerah
  4. Meningkatkan pembinaan keagamaan siswa.
  5. Meningkatkan pembinaan mental dan fisik siswa agar menjadi cerdas dan tangguh.
 
 Indikator Misi
  1. Penataan  kelas bervariasi, adanya papan pajangan, adanya sudut baca,   memanfaatkan berbagai sumber belajar dan suasana belajar menyenangkan
  2. Siswa kelas I, II dan III  mampu membaca, menulis, berhitung minimal     95 %,
  3. Memiliki siswa yang mampu menjadi juara dalam bidang seni musik dari tingkat kecamatan sampai ke kabupaten
  4. Memilki siswa yang berprestasi dan mampu menjadi juara pada olimpiade dan lomba mata pelajaran tingkat kecamatan  sampai kabupaten.
  5. Memilki siswa yang berprestasi dan mampu menjadi juara pada bidang Olah Raga di tingkat kecamatan sampai kabupaten
  6. Memilki siswa yang berprestasi dan mampu menjadi juara pada bidang Seni Musik di tingkat kecamatan sampai kabupaten
  7. Memiliki siswa yang mampu tampil menjadi Qori’, Qoriah dalam acara-acara resmi tingkat gugus, desa dan kecamatan
  8. Siswa mampu membuat jajan khas daerah
  9. Memilki siswa yang mampu bercerita yentang sejarah Sasak Lombok
  10. Memiliki siswa yang mampu membaca aksara Sasak
  11. Memilki siswa yang mampu mementaskan kkesenian musik daerah dan sendra tari daerahMenerapkan tatakrama adapt Sasak dalam kehidupan baik di sekolah maupun di masyarakat
  12. Memilki siswa yang mampu berdialog tingkat dasar dengan menggunakan bahasa Inggris
  13. Memilki siswa yang mampu mempraktekkan cara-cara salat yang benar dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT.
  14. Memilki siswa yang mampu membaca Qur’an minimal 95 % menjelang tamat kelas 6
  15. Memilki siswa yang mampu menghafal Qur’an minimal 5 juz menjelang tamat kelas 6
  16. Memiliki siswa yang berprilaku sopan, sabar, tekun, disiplin  dan patuh

C.     TUJUAN

         Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan di SDN 5 dasan Lekong adalah:
  1. Untuk meningkatkan mutu pendidikan agar memiliki siswa yang mampu memerankan diri sebagai pencinta ilmu pengetahuan dan teknologi
  2. Tercipta suasana Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenang (PAKEM) di sekolah
  3. Agar berkembang  minat dan bakat peserta didik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
  4. Warga sekolah yang taat menjalankan sareat agama Islam,  melaksanakan Ibadah dengan penuh kesadaran dan keyakinan
  5. Warga sekolah yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur.
  6. Mampu berkompetisi dalam berbagai  bidang ilmu pengetahuan, olah raga dan seni sesuai bakat dan talenta
  7. Melaksanakan ajaran agama yang dianut, baik yang menyangkut Hablumminallah maupun Hamblumminannas, serta senang melaksanakan amalan-amalan yang baik dan benar.
  8. Peningkatan prestasi non akademik dalam bidang Olah Raga, Seni Musik, Seni Baca Quran, dan Pramuka
  9. Mencapai  target prestasi siswa yang optimal dengan setandar nilai ulangan umum dan nilai UAS di atas rata-rata 6.00.
  10. Menerapkan hidup disiplin dengan cara membiasakan belajar tekun dan mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.
  11. Membiasakan hidup terampil dan belajar giat.
  12. Menjadikan sekolah sebagai pusat perkembangan  kebudayaan daerah yang    berorientasi pada peningkatan budi pekerti  dan kearifan lokal. 

BAB III
KONDISI SEKOLAH / PROFIL SEKOLAH
Sekolah Dasar  Negeri 5 Dasan Lekong adalah salah satu sekolah yang masih memerlukan pembenahan-pembenahan untuk meningkatkan mutu baik mutu pembelajaran maupun mutu siswa dan meningkatkan mutu fisik, gedung, dan sarana prasarananya. Dengan demikian untuk menuju seklah yang berkualitas memerlukan perencanaan yang matang yang dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan berkesinambungan, hal ini seiring dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2007.
Keadaan sekolah dalam kurun waktu 2 tahun dapat digambarkan sebagai berikut:
1.       Kesiswaan
  1. Sosialisasi Penerimaan siswa baru sudah dilaksanakan secara terprogram
b.      Jumlah siswa kurang mampu secara ekonomi terdapat 126 orang siswa yang sudah mendapat bantuan beasiswa baru 46 orang, sedang yang lainnya lagi belum pernah mendapatkan bantuan.
c.       Sekolah hanya membantu siswa miskin bila ada bantuan dari pemerintah
  1. Sekolah hanya mengadakan try out bila dikoordinir atasan 
  2. Sekolah sudah memprogramkan pemberian Riward pada siswa yang berprestasi
  3. Sekolah sudah memprogramkan remedial dan pengayaan
  4. Sekolah sudah menerapakan tutor sebaya
  5. Sekolah belum memprogramkan membaca senyap dan membaca nyaring
  6. Sekolah sudah memprogramkan pramuka sebagai kegiatan ekstra kurikuler
  7. Sekolah belum memprogramkan pelatihan khusus pada siswa yang berbakat
  8. Sekolah sudah memprogramkan kunjungan anak malas (home visit)
  9. Sekolah memprogramkan Seni Rebana Qasidah sebagai kegiatan pembinaan prestasi unggulan non akademik
  10. Sekolah belum membentuk pengurus alumni sekolah 
2.       Kurikulum dan KBM
  1.  Sekolah sudah menyusun KTSP dokumen 1, dan sudah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur
  2.  Sekolah sudah menyusun KTSP,dan sudah  disesuaikan dengan Permendiknas no:22,23 dan 24 tahun 2006
  3.  KTSP sudah disusun sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah
  4.  Guru sudah menyusun silabus sesuai dengan (Permendiknas no: 22 dan 23 tahun 2006 walaupu masih banyak kekurangan
  5.  Sekolah sudah menyusun kalender pendidikan yang meliputi: jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari libur
  6. Penyusunan kalender pendidikan sudah didasarkan pada standar isi dan berisi pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan
  7. Kalender pendidikan sudah diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah
  8. Sekolah sudah menyusun jadwal pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap sesuai dengan struktur kurikulum
  9. Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
  10. Dalam pembelajaran belum semua guru  menggunakan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
  11.  Belum semua guru memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar sebelumnya
  12. Guru belum memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.
  13. Guru belum sepenuhnya menyusun program penilaian didasarkan pada standar penilaian pendidikan
  14. Program penilaian  belum ditinjau secara periodik berdasarkan data kegagalan
  15. Kemajuan  yang dicapai peserta didik belum sepenuhnya dipantau, didokumentasikan secara sistematis dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala
  16. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik dan  institusi di atasnya tetapi belum dilaporkan kepada komite sekolah 
  17. Sekolah sudah menyusun dan menetapkan peraturan akademik
  18. Peraturan akademik sudah diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh  kepala sekolah 
3.       Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  1. Sekolah belum menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
  2. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan belum disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  3. Pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dikembangkan belum sesuai dengan kondisi sekolah
  4. Baru 50 % guru memiliki kwalifikasi akademik S1
  5. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan sudah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah
  6. Kepala sekolah sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah
  7. Guru telah melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik 
  8. Belum mengembangkan pembelajaran melalui penerapan lesson study bagi guru
i.         Prestasi non akademik selama 2 tahun terakhir cukup menggembirakan dimana berturut-turut meraih juara I ( pertama ) Voly ball, sepak bola, catur ditingkat kecamatan.
j.        Persentase kelulusan selama 3 tahun terakhir rata-rata 100% dengan urutan 10 besar di Tk. Kecamatan
k.      Baru 20 % guru mengikuti pelatihan pemanfaatan IT dalam pembelajaran

4.      Sarana dan Prasarana Pembelajaran
  1. Sekolah belum menetapkan kebijakan program secara tertulis (Grand Master) mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
  2. Program sarana dan prasarana belum mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana pendidikan
  3. Program sarana dan prasarana pendidikan sudah disosialisasikan kepada pendidik, Tenaga kependidikan dan peserta didik
  4. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah belum direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik
  5. Belum menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku  pada perpustakaan
  6. Belum ada laboratorium yang dapat dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler  belum disesuaikan dengan   perkembangan kegiatan ekstra kurikuler peserta didik   

5.      Keuangan dan Pembiayaan
a.       Belum mengembangkan jalinan kerja dengan penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap
b.      Belum menciptakan usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
c.       Belum ada pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik
d.      Belum menjalin kerja sama dengan alumni , khususnya untuk penggalangan dana pendidikan.

6.      Budaya dan Lingkungan Sekolah
a.       Sekolah telah menciptakan suasana, iklim dan lingkungan pendidikan yang kondusip melalui penerapan 5 K
b.      Sekolah sudah menetapkan pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
c.       Sekolah belum menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi  yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
7.      PSM dan Kemitraan
a.       Sekolah belum melibatkan warga sekolah dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan
b.      Sekolah belum melibatkan warga sekolah dalam pengelolaan akademik   
c.       Sekolah belum melibatkan masyarakat pendukung sekolah dalam pengelolaan non-akademik
d.      Sekolah belum menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan.
e.       Sistem kemitraan sekolah belum ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. 

BAB IV
HARAPAN

Harapan merupakan suatu keinginan yang perlu di wujudkan dalam sebuah kegiatan nyata sesuai dengan keinginan segenap pemangku kepentingan. Yang menjadi harapan ke depan adalah:
1.      Kesiswaan
a.       Sekolah menyusun program untuk membantu siswa miskin
b.      Program remedial dan pengayaan
c.       Mengadakan try out sendiri diluar kordinir pihak atasan
d.      Penerapan tutor sebaya
e.       Program membaca senyap dan membaca nyaring
f.        Program ekstra kurikuler
g.       Pelatihan khusus pada siswa yang berbakat
h.       Program kunjungan anak malas (home visit)
i.         Program pembinaan prestasi unggulan
j.        Pembentukan pengurus alumni sekolah
k.      Program alumni sekolah

2.      Kurikulum dan KBM
a.       Sekolah menyusun KTSP (dokumen 1 dan 2)
  1. KTSP sesuai dengan Permendiknas no:22,23 dan 24 tahun 2006
  2. KTSP disusun sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah
  3. Guru menyusun silabus sesuai dengan (Permendiknas no: 22 dan 23 tahun 2006
  4. Sekolah menyusun kalender pendidikan yang meliputi: jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari libur
  5. Penyusunan kalender pendidikan didasarkan pada standar isi dan berisi pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan
  6. Kalender pendidikan diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah
  7. Sekolah menyusun jadwal pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap sesuai dengan struktur kurikulum
  8. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
  9. Dalam pembelajaran guru menggunakan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
  10. Guru memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar sebelumnya
  11. Guru memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.
  12. Guru menyusun program penilaian didasarkan pada standar penilaian pendidikan
  13. Program penilaian ditinjau secara periodik berdasarkan data kegagalan
  14. Kemajuan  yang dicapai peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala
  15. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah dan institusi di atasnya
  16. Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik
  17. Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh  kepala sekolah.

3.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a.       Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
b.      Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c.       Pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah
d.      Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah
e.       Sekolah perlu mendukung upaya promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasar asas kemanfaatan, kepatutan dan profesionalisme
f.        Kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah
g.       Guru melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik
h.       Pengembangan pembelajaran melalui penerapan lesson study bagi guru
i.         Pelatihan pemanfaatan IT dalam pembelajaran bagi  Kepala Sekolah dan guru

4.      Sarana dan Prasarana Pembelajaran
  1. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
  2. Program sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana pendidikan
  3. Seluruh program sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, Tenaga kependidikan dan peserta didik
  4. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik
  5. Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku  pada perpustakaan
  6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan perkembangan 
  8. kegiatan ekstra kurikuler peserta didik   
5.      Keuangan dan Pembiayaan
a.       Pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap
  1. Penggalangan dana dari berbagai sumber termasuk dari sponsor
  2. Penciptaan usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
  3. Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik
  4. Menjalin kerja sama dengan alumni , khususnya untuk penggalangan dana pendidikan 
6.      Budaya dan Lingkungan Sekolah
a.       Menciptakan suasana, iklim & lingkungan pendidikan yang kondusip melalui penerapan 5 K
b.      Menetapkan pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya (ada/tidak)
c.       Tata-tertib ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah dan peserta didik.
d.      Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi  yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
e.       Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah untuk menegakkan etika sekolah
f.        Sekolah memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warga sekolah
g.       Kode etik sekolah diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.

7.      PSM dan Kemitraan
a.       Sekolah melibatkan warga sekolah dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan
b.      Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik
c.       Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik
d.      Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan.
e.       Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. 


BAB V
KESENJANGAN

Dari keadaan sekolah / kondisi sekolah saat ini jika dibandingkan dengan dengan harapan yang ingin dicapai terjadi kesenjangan sebagai berikut:
1.      Kesiswaan
  1. Belum menyusun program untuk membantu siswa miskin
  2. Belum menyusun program try out  
  3. Belum memprogramkan membaca senyap dan membaca nyaring
  4. Belum memprogramkan pelatihan khusus pada siswa yang berbakat
  5. Belum membentuk pengurus alumni sekolah

2.      Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
  1. KTSP dokumen 1 yang sudah disusun belum ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur
b.  KTSP belum disesuaikan dengan Permendiknas no:22,23 dan 24 tahun 2006
c.   Belum menyusun silabus sesuai dengan (Permendiknas no: 22 dan 23 tahun 2006
d.  Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
e.   Belum semua guru  menggunakan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
f.    Belum semua guru memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar sebelumnya
g.   Guru belum memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.
h.   Guru belum sepenuhnya menyusun program penilaian didasarkan pada standar penilaian pendidikan
i.     Program penilaian  belum ditinjau secara periodik berdasarkan data kegagalan
j.    Kemajuan  yang dicapai peserta didik belum sepenuhnya dipantau, didokumentasikan secara sistematis dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala

k.  Belum melaporkan hasil belajar siswa kepada komite sekolah 

3.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a.   Belum menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
b.   Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan belum disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c.   Pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dikembangkan belum sesuai dengan kondisi sekolah
d.   80 % guru belum memiliki kwalifikasi akademik S1
e.       Belum mengembangkan pembelajaran melalui penerapan lesson study bagi guru
a.       Belum mengembangkan “Pendidikan Ramah Anak” bagi guru
f.        80 % guru belum mengikuti pelatihan pemanfaatan IT dalam pembelajaran

4.      Sarana dan Prasarana
a.       Belum menetapkan kebijakan program secara tertulis (Grand Master) mengenai pengelolaan sarana dan prasarana yang mengacu pada standar sarana dan prasarana
b.   Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah belum direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik
c.   Belum menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku  pada perpustakaan
d.  Belum ada laboratorium yang dapat dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
e.   Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler  belum disesuaikan dengan  
perkembangan kegiatan ekstra kurikuler peserta didik   

5.      Keuangan dan Pembiayaan
a.       Belum mengembangkan jalinan kerja dengan penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap
  1. Belum menciptakan usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
  2. Belum ada pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik
  3. Belum menjalin kerja sama dengan alumni , khususnya untuk penggalangan dana pendidikan. 
6.      Budaya dan Lingkungan Sekolah
a.       Sekolah belum menetapkan pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
b.      Sekolah belum menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi  yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar

7.      Peranserta Masyarakat dan Kemitraan
a.       Belum melibatkan warga sekolah dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan
b.    Belum melibatkan warga sekolah dalam pengelolaan akademik   
c.       Sekolah belum menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan    input, proses, output dan pemanfaatan lulusan.
  
BAB VI
TANTANGAN

Tantangan merupakan suatu perbedaan antara setiap yang menjadi harapan dengan keadaan yang sebenarnya untuk di cari jalan keluar sehingga dapat memberikan motivasi bagi kinerja sekolah. Adapun tantangan yang dimaksud adalah :
1.      Kesiswaan

a.       Belum memiliki donatur yang tetap dalam membantu siswa miskin
b.      Belum ada petunjuk yang jelas dalam menyusun program try out  
c.       Belum menyusun pengurus alumni sekolah

2.      Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
  1. Guru belum memahami sepenuhnya Permendiknas No. 22,23 dan 24 tahun 2006
  2. Guru belum memahami sepenuhnya standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
  3. Guru belum memahami sepenuhnya penggunaan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
  4. Guru belum memahami sepenuhnya standar penilaian pendidikan
  5. Belum melaporkan hasil belajar siswa kepada komite sekolah  
3.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a.       Kepala sekolah belum sepenuhnya memahami Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
b.        Guru belum mampu membiayai dirinya untuk memperoleh kwalifikasi akademik S1
c.         Guru belum memahami sepenuhnya penerapan lesson study 
d.        Belum ada dana untuk melatih guru mengenai pemanfaatan IT dalam pembelajaran

4.      Sarana dan Prasarana
  1. Kepala sekolah belum memahami sepenuhnya tentang standar sarana dan prasarana
  2. Belum ada dana untuk membangun ruang perpustakaan, laboratorium, UKS   
  3. Belum ada dana untuk membangun fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler dan arena bermain siswa. 
5.      Keuangan dan Pembiayaan
a. Pemahaman Masyarakat bahwa pendidikan gratis adalah menyekolahkan anak tidak mengeluarkan uang
b.      Masih ada persepsi wali murid bahwa biaya pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah
c.       Belum ada dana untuk menciptakan usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
  1. Belum ada dana dan tenaga yang mampu mendayagunakan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik
  2. Belum  ada alumni yang mampu secara ekonomi untuk membantu pendidikan. 
6.      Budaya dan Lingkungan Sekolah
a.       Belum ada rambu-rambu untuk penyusunan pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
b.      Belum ada rambu-rambu untuk penyusunan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi  yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar

7.      Peranserta Masyarakat dan Kemitraan
a.       Masyarakat memandang bahwa pengelolaan pendidikan adalah tanggung jawab kepala sekolah dan pejabat dilingkungan pendidikan
b.       Masyarakat memandang bahwa pengelolaan akademik merupakan tugas guru saja   
c.       Lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan masih memandang bahwa tanggung jawabnya hanya pada lembaganya masing-masing.


BAB VII
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Alternatif pemecahan masalah merupakan suatu pemaparan solusi/ pemecahan masalah yang perlu diketahui sekolah untuk menjawab tantangan yang dihadapi sekolah.
Adapun yang perlu dicari pemecahannya adalah :
1.      Kesiswaan
a.       Mengadakan workshop di gugus bagi tata usaha
  1. Mengadakan workshop di gugus bagi guru kelas untuk menyusun program konseling
  2. Mencari donatur yang tetap dalam membantu siswa miskin
  3. Mencari petunjuk yang jelas dalam menyusun program try out  

2.      Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
a.   Mengadakan pelatihan di gugus bagi  guru/kepala sekolah tentang standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
b.  Mengadakan pelatihan di gugus bagi guru/tentang penggunaan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
c.   Menyampaikan laporan hasil belajar siswa kepada komite sekolah 

3.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a.       Mengadakan pelatihan di gugus bagi kepala sekolah tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  1. Mencari solusi / bea siswa dari pemerintahh untuk membiayai guru dalam peningkatan kwalifikasi akademik S1
  2. Mengadakan pelatihan di gugus untuk penerapan lesson study dan Pendidikan Ramah Anak
  3. Menganggarkan dari dana BOS untu melatih guru mengenai pemanfaatan IT dalam pembelajaran. 
4.      Sarana dan Prasarana
a.       Mengadakan pelatihan di gugus untuk kepala sekolah tentang standar sarana dan prasarana
  1. Mengajukan proposal kepada dinas terkait untuk membangun ruang perpustakaan, laboratorium, UKS
  2. Mengajak wali murid untuk membangun fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler dan arena bermain siswa. 
5.      Keuangan dan Pembiayaan
a.       Mengadakan sosialisasi kepada wali murid agar memahami bahwa penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
b.      Mencari sumber dana untuk menciptakan usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income generating activities
c.       Membentuk pengurus  alumni  sekolah untuk membantu pendidikan.

6.      Budaya dan Lingkungan Sekolah
a.       Mencari rambu-rambu atau contoh penyusunan pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
b.      Mencari rambu-rambu atau contoh penyusunan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi  yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar.

a.       Mengadakan pendekatan kepada wali murid agar dapat merubah pola pikir bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan pemerintah
b.      Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat melalui alumni sekolah agar masyarakat turut serta membantu guru dalam proses pembelajaran
d.      Mengadakan pendekatan dengan lembaga lain yang relevan sepperti SMP/MTs berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan melalui kemah bersama.


BAB VIII
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH


1.      Kesiswaan
a.       TK maupun PAUD diupayakan ditiap sekolah
b.      Siswa yang diterima di kelas I harus berumur 7 tahun dan atau tamat TK.

2.      Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
a.       Mengadakan pelatihan-pelatihan
b.      Buku yang dipergunakan harus berstandar PERMEN DIKNAS.

3.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a.       Melanjutkan guru-guru yang belum berkualifikasi S.1. 
4.      Sarana dan Prasarana
a.      Mengusulkan kepada Pemerintah untuk mendapatkan REHAB maupunn sarana dan prasarana yanglain.
5.      Keuangan dan Pembiayaan
e.       Mengadakan pelatihan Bendahara sekolah. 
6.      Budaya dan Lingkungan Sekolah
f.        Pembiasaan siswa membuang sampah pada tempatnya 
7.      Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan
a.  Mengundang Komite/Wali murid untuk duduk bersama di sekolah dalam memecahkan permasalahan di sekolah

b.   Mengaktifkan peran serta masyarakat untuk memberikan sumbangan kepada sekolah kemi kelancaran pendidikan anak didik.


EmoticonEmoticon