Tuesday 31 October 2017

BAHAYA AKIBAT PAPARAN CAHAYA BIRU KOMPUTER DAN GADGED

Dalam ilmu kesehatan mata, blue light atau sinar biru digolongkan sebagai high-energy visible light (HEV light), yaitu sinar tampak dengan panjang gelombang pendek, sekitar 415 hingga 455 nm, dan tingkat energi yang tinggi. Sumber alami terbesar dari sinar jenis ini adalah matahari. Selain matahari, sinar biru juga berasal dari berbagai layar digital, seperti layar komputer, televisi, maupun smartphone dan peralatan elektronik lainnya untuk meningkatkan keterangan dan kejelasan layar. Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga mengemisikan sinar biru dalam level yang tinggi.


Karena terkandung pada sinar matahari, maka manusia akan sering terpapar sinar biru pada saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Pada siang hari, sinar biru merupakan sinar yang bermanfaat dalam meningkatkan perhatian dan mood seseorang. Sinar biru dari matahari juga berperan dalam pengaturan siklus tidur alami seseorang, dikenal sebagai circadian rhythm. Namun, sinar biru akan menjadi hal berbahaya bagi kesehatan seseorang ketika seseorang terlalu sering terkena paparan sinar biru yang berasal dari layar perangkat elektronik pada malam hari. Apa saja risiko yang mungkin terjadi?
1. Mengganggu ritme sirkadian

Paparan sinar biru yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan penurunan dalam produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur seseorang. Secara normal, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang sedikit pada siang hari, kemudian akan bertambah jumlahnya pada malam hari, beberapa jam sebelum tidur, dan mencapai puncaknya pada tengah malam. Terlalu banyak terkena paparan sinar, terutama sinar biru, pada malam hari mengakibatkan mundurnya jadwal tidur seseorang, bahkan bisa me-reset jam tidur orang tersebut pada jangka waktu yang panjang.

Sejak tahun 1990-an, para ilmuwan melakukan ratusan percobaan mengenai hubungan antara produksi melatonin dalam tubuh dan panjang gelombang sinar. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa manusia menghasilkan puncak sensitivas pada sinar yang berada dalam panjang gelombang spektrum sinar biru. Pada tahun 2014, para ahli neurosains juga meneliti tentang perbedaan jam tidur orang yang membaca buku menggunakan kertas dengan orang yang membaca buku menggunakan perangkat digital, lebih dikenal sebagai e-book. Ketika memasuki jam tidur yang telah ditentukan, para partisipan yang membaca buku melalui perangkat digital masih terlihat segar dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tertidur, serta mempunyai fase REM (Rapid Eye Movement) lebih sedikit dibanding mereka yang membaca buku melalui media kertas. Setelah melewati delapan jam waktu tidur, mereka yang membaca menggunakan perangkat digital menjadi lebih mengantuk dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bangun. Hal ini menunjukkan bahwa terkena paparan sinar biru dari perangkat digital bisa mengubah circadian rhythm atau jadwal tidur seseorang.

2. Menyebabkan kerusakan retina

Seperti sinar tampak lainnya, sinar biru bisa masuk ke dalam mata. Tapi, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan sinar biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik. Sebuah studi dari Harvard menyatakan bahwa sinar biru telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Pada paparan sinar biru yang berlebih, risiko seseorang untuk terkena degenerasi makula, glaukoma, dan penyakit retina degeneratif.

Lebih lanjut, dalam panjang gelombang tertentu, sinar biru dihubungkan dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula yang bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat. AMD merupakan kemunduran dari makula, bagian retina yang berisi sel dan pigmen makular, yang berperan dalam mengontrol ketajaman penglihatan (visual acuity). Kesehatan makula mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat sesuatu dalam detail yang jelas. Pada anak-anak di bawah sepuluh tahun, hal ini akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi karena kondisi mata yang belum sepenuhnya sempurna. Lensa dan kornea mata anak masih sangat transparan dan rentan terekspos sinar, sehingga teralu banyak paparan sinar biru merupakan hal yang harus dihindari demi menjaga mata anak.

3. Menyebabkan kelelahan pada mata

Seiring dengan perkembangan jaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital, mulai dari layar komputer di tempat kerja, telepon genggam pribadi, hingga layar televisi. Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eyestrain, suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi produktivitas seseorang. Gejala dari digital eyestrain antara lain pandangan yang kabur, susah fokus, mata iritasi dan kering, sakit kepala, leher, hingga punggung. Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, sinar biru yang diemisikan oleh layar juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.

Kebiasaan memainkan perangkat elektronik pada malam hari memang sulit dihilangkan, tapi untuk mengurangi risiko dari paparan sinar biru, kita bisa menurunkan tingkat pencahayaan yang tersedia di perangkat elektronik atau menyalakan mode malam hari yang tersedia. Namun, untuk memangkas habis risiko-risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh paparan sinar biru pada malam hari, kita harus menjauhkan atau mematikan perangkat elektronik pada malam hari beberapa jam sebelum tidur dan mematikan lampu pada saat tidur.

MANFAAT BUAH-BUAHAN BAGI KESEHATAN

Manfaat buah-buahan dapat menjamin agar kesehatan Anda tetap optimal dalam jangka panjang. Buah-buahan dapat menjadi makanan yang bermanfaat bagi Anda karena buah merupakan sumber alami dari vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk menunjang fungsi tubuh yang baik. Kandungan serat yang banyak pada buah juga membantu dan mengoptimalkan fungsi pencernaan. Buah juga merupakan bagian penting dari diet yang sehat terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Selebihnya, manfaat buah-buahan yang lain ialah dapat menurunkan risiko Anda untuk terkena penyakit darah tinggi, kanker, penyakit jantung dan kencing manis. Buah juga dapat meningkatkan kondisi kesehatan kulit dan membantu pertumbuhan rambut. Di bawah ini akan dibahas beberapa manfaat buah-buahan bagi kesehatan dan manfaat buah untuk diet.

Mengapa Manfaat Buah-Buahan Begitu Banyak?
Jadwal sehari – hari yang sibuk dan padat dapat mempengaruhi pola makan kita, yaitu membuat kita lebih memilih makanan cepat saji dan penuh dengan pengawet dibandingkan makanan yang segar dan sehat. Makanan cepat saji biasanya hanya mengandung kalori yang tinggi namun tidak banyak mengandung nutrisi essensial lain yang dibutuhkan tubuh. Manfaat buah-buahan yang utama ialah memberikan berbagai macam nutrisi penting yang dapat menjaga kesehatan tubuh.

Buah Dapat Memberikan Tambahan Energi Dengan Cepat
Buah akan menyediakan energy bagi tubuh yang dapat dipergunakan dengan cepat. Manfaat buah-buahan yang satu ini dapat kita gunakan sebagai penyedia energi yang cepat di tengah jadwal kita yang sibuk. Ini alasan mengapa banya atlet yang sering makan buah pada saat dan setelah beres latihan. Ini juga merupakan alasan mengapa buah merupakan menu yang bagus untuk diselipkan di makanan keseharian ibu hamil.

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Jaman sekarang ini banyak masyarakat yang mengeluarkan uang lebih banyak untuk menjaga kesehatannya. Salah satunya ialah dengan membeli banyak suplemen dan multivitamin di apotek agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Namun konsumsi vitamin dan nutrisi lainnya lebih baik didapatkan dari sumber yang alami. Buah merupakan sumber vitamin dan zat supplemental lainnya. Penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi buah secara teratur dalam 10 – 20 tahun dapat membuat tubuh lebih sehat.

Mencegah Berbagai Jenis Penyakit
Kombinasi kandungan falavanoid, antioksidan, mineral, vitamin, makronutrien serta mikronutrien membuat buah sangat bermanfaat bagi tubuh Anda. Manfaat buah-buahan yang satu ini dapat menurukan risiko Anda terkena stroke, tekanan darah tinggi, sembelit, kanker, penyakit jantung, kencing manis dan penyakit kronis lainnya. Misalnya buah pisang yang kaya akan kalium akan mencegah Anda menderita penyakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi bahkan mengurangi rasa cemas berlebih. Buah juga mengandung banyak air dan serat yang membantu fungsi pencernaan Anda.

Manfaat Buah Untuk Diet
Ketika Anda mulai memasukkan menu buah-buahan ke dalam menu harian Anda, Anda akan merasakan adanya penurunan berat badan atau berat badan Anda akan stabil pada angka yang normal. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi buah dapat menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan orang yang gemar mengkonsumsi buah akan mengeliminasi makanan ringan yang tidak sehat di menu hariannya. Ditambah lagi kandungan air dari buah yang akan membantu proses detoksifikasi zat tak berguna di dalam tubuh. Secara umum, buah tidak mengandung lemak yang dapat menambah berat badan Anda. Namun jangan lupa untuk tetap berolahraga bila diet merupakan tujuan utama Anda.

Monday 30 October 2017

TANJUNG RINGGIT RUMAHNYA KAKAP MERAH

halo guys .... ktemu lagi dengan suasana traveling sambil liat pemandangan yang aduhai di lombok bagian selatan. tanjung ringgit selain terkenal dengan pesonanya juga terkenal dengan hasil lautnya yang mantab untuk penggemar mancing mania.
dari hasil yang didapat teman-teman mancing di sana ada kakap merah, tambak, ikan semulu giant travl, jarang gigi kakap putih dll.
di malam minggu biasanya para pemancing yang terdiri dari PNS, pegawai pemerintahan, pejabat dapat menyempatkan week end malam mingguannya di tempat ini. sehingga kalau pergi malam minggu di jamin enggak dapat tempat broo, sehingga bahkan waktu siang sehabis pulang ngantorpun teman-teman PNS berangkat sesegera mungkin untuk dapat spot yang baik.
tidak hanya di seputaran tanjung ringgit saja, masih banyak tersedia tempat ataupun spot-spot yang bagus yang sebagiannya dapat di lalui motor dan tidak. oleh karena itu tidak sedikit teman-teman yang sengaja menitipkan kendaraan bermotornya di rumah-rumah penduduk, lalu melanjutkan perjalannannya dengan jalan kaki hingga sampai di tujuan. 
tidak sedikit jalannya sangat gila broo, terjal, licin kalau tidak hati-hati bakal dipastikan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.oleh karena itu siapkan fisik, mental dan tentunya bekal yang dibutuhkan di karenakan jauhnya tempat berbelanja. 

Friday 27 October 2017

INSTRUMEN 8 NSP

INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          : 1. STANDAR ISI
NO
STANDAR ISI
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Kerangka Dasar
Skor 4 jika ada KI, KD, Struktur kurikulum,
Kalender akademik
Skor 3 jika ada 3 dari unsur di atas
Skor 2 jika ada 2 dari unsur diatas
Skor 1 jika ada < 2 dari unsur diatas





2
Pembuatan program tahunan dan semester
untuk semua mata pelajaran (11 mapel)/tema
Skor 4 jika 100%
Skor 3 jika 75 – 99 %
Skor 2 jika 51 – 74 %
Skor 1 jika < 51 %





3
Pengembangan silabus untuk semua
mata pelajaran (11 mapel)/ tema
Skor 4 jika 100%
Skor 3 jika 75 – 99 %
Skor 2 jika 51 – 74 %
Skor 1 jika < 51 %





4
Pengembangan sistem penilaian semua
mata pelajaran/ tema
Skor 4 jika 100%
Skor 3 jika 75 – 99 %
Skor 2 jika 51 – 74 %
Skor 1 jika < 51 %





5
Pembuatan / Dokumentasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
semua mata pelajaran/ tema
Skor 4 jika 100%
Skor 3 jika 75 – 99 %
Skor 2 jika 51 – 74 %
Skor 1 jika < 51 %





6
Jumlah referensi tiap mata pelajaran
yang dimiliki oleh Guru, selain buku
paket rekomendasi BSNP untuk siswa
Skor 4 jika > 3 buku
Skor 3 jika 3 buku
Skor 2 jika 2 buku
Skor 1 jika < 2 buku





7
Jumlah referensi tiap mata pelajaran yang
dimiliki oleh Guru, selain buku paket
untuk pengembangan penilaian
Skor 4 jika > 3 buku
Skor 3 jika 3 buku
Skor 2 jika 2 buku
Skor 1 jika <2 buku





8
Jumlah buku pegangan guru untuk
pengembangan RPP
Skor 4 jika > 3 buku
Skor 3 jika 3 buku
Skor 2 jika 2 buku
Skor 1 jika <2 buku





9
Siswa mendapat LKS untuk setiap mata
pelajaran yang diikuti/pembelajaran
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-kadang
Skor 1 jika Tidak pernah





10
Setiap siswa memiliki buku referensi
untuk setiap mata pelajaran
diluar buku paket/ tema
Skor 4 jika > 3 buku
Skor 3 jika 3 buku
Skor 2 jika 2 buku
Skor 1 jika <2 buku






JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
40


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )


KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016





………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP.






INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          : 2. STANDAR PROSES
NO
STANDAR PROSES
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Kehadiran guru dalam mengajar
Skor 4 jika 96 – 100 %
Skor 3 jika 90 – 95 %
Skor 2 jika 85 – 89 %
Skor 1 jika < 85 %





2
Guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) permapel/ pembelajaran
Skor 4 jika > 80 %
Skor 3 jika 70 – 79 %
Skor 2 jika 60- 69 %
Skor 1 jika < 60 %





3
Kehadiran Siswa dalam 1 semester
Skor 4 jika 96 – 100 %
Skor 3 jika 90 – 95 %
Skor 2 jika 85 – 89 %
Skor 1 jika < 85%





4
Pengaturan Pengelolaan kelas untuk proses Pembelajaran
Skor 4 jika di dalam dan diluar kelas diatur sesuai kebutuhan
Skor 3 jika di dalam kelas diatur sesuai kebutuhan
Skor 2 jika di dalam kelas dengan tempat duduk berubah
Skor 1 jika di dalam kelas dengan tempat duduk tetap





5
Penggunaan alat peraga / media belajar untuk KD yang sesuai
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-kadang
Skor 1 jika tidak pernah





6
Skor 4 jika > 80 %
Skor 3 jika 70 – 79 %
Skor 2 jika 60- 69 %
Skor 1 jika < 60%





7
Variasi penggunaan strategi pembelajaran di kelas
Skor 4 jika Sangat variatif
Skor 3 jika Variatif
Skor 2 cukup Variatif
Skor 1 jika kurang Variatif





8
Antusias siswa dalam pembelajaran
Skor 4 jika Sangat Antusias
Skor 3 jika Antusias
Skor 2 jika cukup Antusias
Skor 1 jika kurang Antusias





9
Pengembangan strategi pembelajaran di kelas
Skor 4 jika Sangat Variatif
Skor 3 jika Variatif
Skor 2 jika cukupVariatif
Skor 1 jika kurang Variatif





10
Penggunaan multimedia
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-Kadang
Skor 1 jika tidak pernah





11
Penggunaan media elektronik dalam mengajar
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-Kadang
Skor 1 jika tidak pernah





12
Skor 4 jika 100 %
Skor 3 jika 75 – 99 %
Skor 2 jika 51 – 74 %
Skor 1 jika < 51%





13
Jumlah guru yang menerapkan pembelajaran CTLdengan benar
Skor 4 jika 100 %
Skor 3 jika 75 – 99 %
Skor 2 jika 51 – 74 %
Skor 1 jika < 51%






JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
52


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )


KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
 ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kepala Sekolah                                                                                                 ……… , ……………………2016



…………………………………                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP

INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          :3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
NO
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah (SKL)
Skor 4 jika > 75
Skor 3 jika 75
Skor 2 jika 66 – 70
Skor 1 jika < 66





2
Rata-rata Standar Ketuntasan kompetensi Minimal (SKKM)
Skor 4 jika > 75
Skor 3 jika 75
Skor 2 jika 66 – 70
Skor 1 jika < 66





3
Rasio Siswa per kelas
Skor 4 jika 20 – 30
Skor 3 jika 31 - 35
Skor 2 jika 36 – 40
Skor 1 jika > 40





4
Rasio pendaftar terhadap siswa baru, tahun terakhir
Skor 4 jika > 3 : 1
Skor 3 jika 3 : 1
Skor 2 jika 2 : 1
Skor 1 jika < 2 : 1





5
Rata-rata UN dua (2) tahun terakhir (melihat dokumen)
Skor 4jika > 75
Skor 3 jika 75
Skor 2 jika 65- 74
Skor 1 jika < 65





6
Peringkat UN pada tahun terakhir tingkat Kabupaten/kota
Skor 4 jika Peringkat 1
Skor 3 jika Peringkat 2
Skor 2 jika Peringkat 3
Skor 1 jika > Peringkat 3





7
Kecenderungan peningkatan nilai rata-rata UN
3 tahun terakhir
Skor 4 jika Naik lebih dari 1
Skor 3 jika Naik 1
Skor 2 jika Naik 0,01-0,9
Skor 1 jika Tetap





8
Peringkat lomba-lomba keilmuan (olimpiade, lomba
bidang studi, dll) tingkat kabupaten/kota 1 tahun terakhir
Skor 4 jika Peringkat 1
Skor 3 jika Peringkat 2
Skor 2 jika Peringkat 3
Skor 1 jika > Peringkat 3





9
Jumlah kejuaraan non akademis tingkat kabupaten/kota
pada 1 tahun terakhir
Skor 4 jika ≥ 5 kejuaraan juara 1,2, 3
Skor 3 jika 3 – 4 kejuaraan
Skor 2 jika 1 – 2 kejuaraan
Skor 1 jika < 1 kejuaraan





10
Kejuaraan non-akademis yang pernah diraih dalam
3 tahun terakhir
Skor 4 jika Tingkat Nasional tidak memperoleh
Skor 3 jika Tingkat Propinsi skor(tidak diisi)
Skor 2 jika Tingkat Kabupaten/kota
Skor 1 jika Tingkat Kecamatan





11
Kesan umum tentang etika/sopan santun siswa
Skor 4 jika Amat Sangat baik
Skor 3 jika Sangat Baik
Skor 2 jika Baik
Skor 1 jika cukup baik               





12
Kesan umum kedisiplinan siswa
Skor 4 jika Amat Sangat baik
Skor 3 jika Sangat Baik
Skor 2 jika Baik
Skor 1 jika cukup baik






JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
48


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )


KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016



………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                       NIP.




INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          : 4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NO
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Rasio Jumlah guru terhadap rombongan belajar
Skor 4 jika 10:6
Skor 3 jika 9 : 6
Skor 2 jika< 9 : 6
Skor 1 jika > 9 : 6





2
Tingkat Kelayakan (Kualifikasi) pendidikan guru
Skor 4 jika  : 100%≥ SI
Skor 3 jika  : 75% SI
Skor 2 jika  : 50%SI
Skor 1 jika  < 25% SI





3
Kesesuaian bidang keahlian dengan mata
pelajaran yang diajarkan
Skor 4 jika 100% sesuai
Skor 3 jika 80% - 99% sesuai
Skor 2 jika 70% - 79% sesuai
Skor 1 jika < 70%





4
Rasio tenaga perpustakaan terhadap jumlah siswa
Skor 4 jika 1 :< 240 - 319
Skor 3 jika 1 : 320 - 359
Skor 2 jika 1 : 360
Skor 1 jika 1 :>360





5
Rasio jumlah tenaga Tata Usaha terhadap
rombongan belajar
Skor 4 jika ½ jumlah RB +1
Skor 3 jika ½ jumlah RB
Skor 2 jika ½ jumlah RB -1
Skor 1 jika <½ jumlah RB -1





6
Tingkat pendidikan Kepala Sekolah
Skor 4 jika S2
Skor 3 jika S1
Skor 2 jika D2
Skor 1 jika SPG




















JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
24


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )






KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016



………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP.


































INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          : 5. STANDAR SARANA PRASARANA
NO
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Rasio ruang kelas terhadap rombel
Skor 4 jika > 1 : 1
Skor 3 jika 1 : 1
Skor 2 jika 1 : 1- 1,5
Skor 1 jika 1: > 1,5





2
Rata-rata luas ruang kelas
Skor 4 jika > 63 m2 ( 7 x 9 m2)
Skor 3 jika 56 – 62 m2
Skor 2 jika 49 – 55 m2
Skor 1 jika < 49





3
Keadaan ruang kelas
Skor 4 jika Sangat bersih
Skor 3 jika Bersih
Skor 2 jika Cukup bersih
Skor 1 jika kurang bersih





4
Pencahayaan ruangan
Skor 4 jika Sangat baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika Cukup baik
Skor 1 jika kurang baik





5
Sirkulasi udara di kelas
Skor 4 jika Sangat baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika Cukup baik
Skor 1 jika Kurang baik





6
Jumlah mebelair (meja, kursi) ruang
kelas terhadap jumlah siswa dan guru
Skor 4 jika Sangat Sesuai
Skor 3 jika Sesuai
Skor 2 jika kurang sesuai
Skor 1 jika tidak sesuai





7
Kelengkapan peralatan praktikum sesuai
dengan topik dalam IPA
Skor 4 jika 100 % topik praktek terpenuhi
Skor 3 jika 80 – 99% topik praktek terpenuhi
Skor 2 jika 70 – 79% topik praktek terpenuhi
Skor 1 jika < 70% topik praktek terpenuhi





8
Luas ruang perpustakaan
Skor 4 jika > 84 m2 (7 x 12) m2
Skor 3 jika 70 – 83 m2
Skor 2 jika 56 – 69 m2
Skor 1 jika < 56 m2





9
Rasio buku bacaan terhadap siswa buku bacaan
Skor 4 jika 3 : 1
Skor 3jika 2 : 1
Skor 2jika 1 : 1
Skor 1 jika < 1:1





10
Rasio buku paket terhadap siswa (setiap mapel)
Skor 4 jika > 1 : 1
Skor 3 jika 1 : 1
Skor 2 jika 1 : 2
Skor 1 jika 1 : > 2





11
Rasio Buku Referensi terhadap siswa (setiap mapel)
Skor 4 jika 3 : 1
Skor 3 jika 2 : 1
Skor 2 jika 1 : 1
Skor 1 jika 1 : > 1





12
Kondisi Buku (penataan dalam rak buku, fisik buku, dll)
Skor 4 jika Sangat Baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika Cukup Baik
Skor 1 jika Kurang Baik





13
Frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan setiap hari
Skor 4 jika >= 50 siswa
Skor 3 jika 30 - 49 siswa
Skor 2 jika 10-29 siswa
Skor 1 jika < 10 siswa





14
Luas ruang kepala sekolah
Skor 4jika > 21 m2
Skor 3 jika 16 – 20 m2
Skor 2 jika 12 - 15 m2
Skor 1 jika < 12 m2





15
Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan, dll)
Skor 4 jika Sangat Layak
Skor 3 jika Layak
Skor 2 jika cukup Layak
Skor 1 jika kurang layak





16
Luas ruang guru sesuai dengan tipe sekolah
Skor 4 jika 91 m2
Skor 3 jika 70 - 90 m2
Skor 2 jika 42 - 69 m2
Skor 1 jika < 42 m2





17
Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan, dll) Ruang guru
Skor 4 jika Sangat Layak
Skor 3 jika Layak
Skor 2 jika cukup layak
Skor 1 jika kurang layak





18
Kelengkapan fasilitas mebeler
Skor 4 jika Sangat Lengkap
Skor 3 jika Lengkap
Skor 2 jika Cukup Lengkap
Skor 1 jika kurang Lengkap





19
Luas ruang tata usaha
Skor 4 jika 42 m2 (6 x 7) m2
Skor 3 jika 36 – 41 m2
Skor 2 jika 30 – 35 m2
Skor 1 jika < 30 m2





20
Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan, dll) ruang TU
Skor 4 jika Sangat Layak
Skor 3 jika Layak
Skor 2 jika cukup Layak
Skor 1 jika kurang layak





21
Rasio kamar kecil siswa dengan rombel
Skor 4 jika 1 : <3 belajar )
Skor 3 jika 1 : 3
Skor 2 jika 1 : 4
Skor 1 jika 1 : >4





22
Jumlah kamar kecil untuk guru,Karyawan & Kepala sekolah
Skor 4 jika > 6
Skor 3 jika 5-6
Skor 2 jika 3-4
Skor 1 jika <3





23
Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan dll) kamar kecil
Skor 4 jika Sangat Layak
Skor 3 jika Layak
Skor 2 jika cukup Layak
Skor 1 jika kurang Layak





24
Kesan umum tentang 7K(Kedisiplinan, keamanan, kebersihan,
Ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan)
Skor 4 jika Mencapai 6 – 7 K
Skor 3 jika Mencapai 3 – 5 K
Skor 2 jika Mencapai 2 K
Skor 1 jika Mencapai <2 K





25
Luas lapangan olah raga
Skor 4 jika > 2000 m2
Skor 3 jika 1600 - 2000 m2
Skor 2 jika 1200 - 1599 m2
Skor 1 jika < 1200 m2





26
Lapangan Upacara (untuk sekolah standar nasional 1600 m2)
Skor 4 jika Sangat Layak
Skor 3 jika Layak
Skor 2 jika cukup Layak
Skor 1 jika kurang Layak





27
Kondisi fasilitas air bersih / sanitasi
Skor 4 jika Sangat Baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika Cukup Baik
Skor 1 jika kurang Baik





28
Fasilitas Teknologi (telpon, computer, internet, Fax, scan, dll)
Skor 4 jika sangat lengkap
Skor 3 jika lengkap
Skor 2 jika cukup lengkap
Skor 1 jika kurang lengkap





29
Kelengkapan alat peraga / media pembelajaran (OHP, Wall
chart, Clip Chart, benda model, laptop, LCD, VCD tape, TV, dll)
Skor 4 jika Sangat Lengkap
Skor 3 jika Lengkap
Skor 2 jika Cukup Lengkap
Skor 1 jika kurang Lengkap






JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
116


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )

KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016


………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP.


















INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          :  6.  STANDARPENGELOLAAN
NO
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Memiliki rumusan visi/misi sekolah
Skor 4 jika sangat lengkap
Skor 3 jika lengkap
Skor 2 jika cukup lengkap
Skor 1 jika kurang lengkap





2
Memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS)
Skor 4 jika sangat lengkap
Skor 3 jika lengkap
Skor 2 jika cukup lengkap
Skor 1 jika kurang lengkap





3
Keterlibatan warga sekolah dan stakeholder dalam Penyusunan RPS
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-kadang
Skor 1 jika tidak pernah





4
Tingkat keterlaksanaan program (dokumen laporan)
Skor 4 jika 91 % - 100 %
Skor 3 jika 71 – 90 %
Skor 2 jika 60- 69 %
Skor 1 jika < 60 %





5
Tingkat keterlibatan masyarakat dalam implementasi program
Skor 4 jika Sangat tinggi
Skor 3 jika Tinggi
Skor 2 jika cukup Tinggi
Skor 1 jika kurang





6
Pelaksanaan evaluasi internal oleh Kepala sekolah
tentang Kinerja Sekolah
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-kadang
Skor 1 jika tidak pernah





7
Pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah atau tim
Khusus yang ditunjuk kepala sekolah kepada guru
Skor 4 jika Selalu
Skor 3 jika Sering
Skor 2 jika Kadang-kadang
Skor 1 jika tidak pernah





8
Terobosan kepala sekolah dalam pengembangan sekolah
Skor 4 jika Sangat Tinggi
Skor 3 jika Tinggi
Skor 2 jika cukup Tinggi
Skor 1 jika kurang





9
Tingkat kerjasama pimpinan sekolah dengan warga sekolah
Skor 4 jika Sangat Baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika cukup Baik
Skor 1 jika kurang baik





10
Tingkat keterbukaan pimpinan sekolah dengan warga sekolah
Skor 4 jika Sangat Baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika cukup Baik
Skor 1 jika kurang baik






JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
40


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )


KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016




………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP.












INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          : 7. STANDAR PEMBIAYAAN
NO
KOMPONEN STANDAR PELAYANAN
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Rasio ruang kelas terhadap rombel
Skor 4 jika > 1 : 1
Skor 3 jika 1 : 1
Skor 2 jika 1 : 1- 1,5
Skor 1 jika 1: > 1,5





2
Jumlah sumber pendanaan sekolah (Pemerintah pusat,Pemda,komite,dll)
Skor 4 jika > 5 sumber
Skor 3 jika 4 – 5 sumber
Skor 2 jika 3 sumber
Skor 1 jika < 3 sumber





3
Memiliki jaringan penyandang dana selain dari pemerintah
Skor 4 jika lebih dari 2
Skor 3 jika 2
Skor 2 jika 1
Skor 1 jika Tidak Memiliki





4
Usaha penciptaan dana dan pendayagunaan potensi sekolah
Skor 4 jika > 4 usaha
Skor 3 jika 3 – 4 usaha
Skor 2 jika 1 – 2 usaha
Skor 1 jika Tidak memiliki





5
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar isi
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





6
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





7
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar proses
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





8
Alokasi dalam APBS untuk pencapaian standar sarana prasarana pendidikan
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





9
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar kelulusan
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





10
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar pengelolaan
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





11
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar pembiayaan
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





12
Alokasi anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar penilaian
Skor 4 jika Sangat memadai
Skor 3 jika Memadai
Skor 2 jika cukup Memadai
Skor 1 jika kurang Memadai





13
Pertanggung jawaban administratif sekolah dalam menggunakan dana
Skor 4 jika Sangat baik
Skor 3 jika Baik
Skor 2 jika cukup baik
Skor 1 jika kurang baik





14
Skor 4 jika disampaikan ke Dinas, komite sekolah, orang tua, guru,
siswa, dan warga sekolah
Skor 3 jika disampaikan ke 4 – 5 dari unsur di atas
Skor 2 jika disampaikan 3 dari unsur diatas
Skor 1 jika disampaikan < 3 dari unsur diatas













JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
56


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )


KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016



………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP






INSTRUMEN PEMANTAUAN
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Nama Sekolah                   :
Alamat                                  :
Nama Kep. Sekolah         :
Materi Pembinaan          : 8. STANDAR PENILAIAN
NO
STANDAR PENILAIAN
SKOR PEROLEHAN
KETR.
4
3
2
1
1
Persentase keberadaan administrasi hasil penilaian
Pembelajaran / mapel dalam 1 semester untuk semua guru
Skor 4 jika> 80 %
Skor 3 jika 70 – 79 %
Skor 2 jika 60 - 69 %
Skor 1 jika < 60%





2
Kemampuan guru dalam mengembangkan sistem penilaian
Skor 4 jika Sangat baik
Skor 3 jika baik
Skor 2 jika cukup baik
Skor 1 jika kurang baik





3
Guru mengembangkan SKBM untuk semua mata pelajaran
Skor 4 jika> 80 %
Skor 3 jika 70 – 79 %
Skor 2 jika 60 - 69 %
Skor 1 jika < 60%





4
Intensitas pelaksanaan penilaian sesuai dengan
pokok bahasan / KD (melihat dokumen) untuk semua guru
Skor 4 jika Sangat Tinggi
Skor 3 jika Tinggi
Skor 2 jika Sedang
Skor 1 jika kurang





5
Variasi penggunaan model penilaian
Skor 4 jika Sangat bervariasi
Skor 3 jika Bervariasi
Skor 2 jika cukup Bervariasi
Skor 1 jika kurang Bervarias





6
Guru melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam
mengembangkan instrumen penilaian (KKG) untuk semua mapel
Skor 4 jika> 80 %
Skor 3 jika 70 – 79 %
Skor 2 jika 60 - 69 %
Skor 1 jika < 60%





7
Frekuensi pembahasan pengembangan instrumen setiap
Semester per mapel (minimal 5 mapel)/tema
Skor 4 jika> 4 kali
Skor 3 jika 4 kali
Skor 2 jika 2-3 kali
Skor 1 jika <2 kali






JUMLAH SKOR PEROLEHAN


SKOR MAKSIMAL
28


NILAI AKHIR ( SKOR PEROLEHAN : SKOR MAKSIMALX 100 )







KESIMPULAN :
a.       Kekuatan             : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
b.      Kelemahan         : ……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
c.       Saran Pembinaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kepala Sekolah                                                                                 ………………… , ……………………2016



………………………………..                                                                                     ………………………………………
NIP.                                                                                                                       NIP.