Tuesday 7 November 2017

ADM SEKOLAH dan HUMAS SD

  1. Indikator Keberhasilan
1.      Administrasi Sekolah
Peserta Bimtek memahami bidang garapan administrasi sekolah dasar yang meliputi:
a.       Administrasi Kepegawaian
b.      Administrasi Keuangan
c.       Administrasi Sarana dan Prasarana
d.      Administrasi Persuratan dan Kearsipan
e.       Administrasi Kesiswaan
f.       Administrasi Kurikulum
g.      Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

2.      Administrasi Humas
a.       Mempraktikkan pola pembinaan kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat,
b.      Mempraktikkan teknik promosi sekolah,
c.       Mempraktikkan teknik penelusuran tamatan,
d.      Mempraktikkan tata cara pelayanan tamu sekolah,
e.       Mempraktikkan teknik fasilitasi komite sekolah,
f.       Menyusunrencana program keterlibatan pemangku kepentingan









B.       Uraian

1.      Kajian Perundangan tentang Administrasi Sekolah dan Administrasi Hubungan Masyarakatpada SD/MI/SDLB

Huruf b ayat 1 pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa: “tenaga kependidikan pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan tenaga kebersihan Sekolah Dasar/ Madarasah Ibtidaiyah”.

Ayat 1 Pasal 173 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menyebutkan bahwa tenaga kependidikan selain pendidik sebagaimana dimaksud pasal 171 mencakup pengelolaan satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang, tenaga perpustakaan, tenaga labolatorium, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan pendidikan. Huruf i ayat 2 pada pasal tersebut juga menjelaskan bahwa tenaga administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan administratif pada satuan pendidikan.

Bagian B Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, pada angka 2 tentang struktur organisasi sekolah/madrasah  menyatakan bahwa (a) struktur organisasi sekolah/madrasah berisi tentang sistim penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan trasnparan; (b) semua pimpinan, pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah; dan (c) pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah satu diantaranya menjelaskan memasukan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal.

Berdasarkan Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standard Tenaga Administrasi Sekolahbagian  c dan d menjelaskan bahwa: Kualifikasi pelaksana urusan administrasi umum untuk SD/MI/SDLB adalah berpendidikan minimal SMK/MAK/SMA/MA atau yang sederajat dengan Dimensi kompetensi meliputi dimensi kompetensi kepribadian, sosial, teknis”.

2.      Pengertian Administrasi
Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktik-praktik pendidikan. Oleh karena itu, sebelum menguraikan apakah administrasi pendidikan itu, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan administrasi.
Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after),dan “mengarahkan”.

Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan. Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, didalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan.

Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Secara lebih singkat dapat juga dikatakan : administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah. Jadi, administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, yang meliputi antara lain kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan sebagainya, yang menyangkut bidang-bidang materil, personel dan spiritual dalam bidang pendidikan pada umumnya, dan khususnya pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
3.      Tujuan Kajian Administrasi Pendidikan
Tujuan kajian administrasi pendidikan dapat ditegaskan oleh beberapa ahli diantaranya :
a.      Syaiful Sagala (2009:45) : adalah menyediakan dasar konseptual dengan mendefinisikan administrasi dengan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan/untuk membentuk pemahaman dan memiliki keterampilan dalam bidang administrasi pendidikan. Keterampilan ini perlu dimiliki, untuk menunjang efektifitas dan efisiensi tugasnya atau pimpinan sekolah, dengan memahami kebutuhan-kebutuhan sekolah yang harus disediakan oleh pemerintah, penyelenggara program sekolah, dan bagaimana sekolah itu dikelola sampai pada batas kualitas yang ditentukan.
b.      Daryanto (2011:17) : adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Apabila administrasi pendidikan ini semakin baik, semakin yakin pula tujuan pendididkan itu akan tercapai dengan baik.
c.       Sergiovanni dan Carvar (Daryanto, 2011 : 17 ) : ada 4 tujuan administrasi, yaitu: efektivitas produksi, efisisensi, kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness), dan kepuasan kerja. Keempaat tujuan tersebut menentukan keberhasilan suatu penyelenggara sekolah.
Berdasarkan rumusan administrasi pendidikan dan tujuan kajian administrasi pendidikan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kajian administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini administrasi pendidikan memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada pimpinan sekolah dalam melaksanakan kepemimpinan sekolah agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tanpa adanya administrasi dan kepemimpinan yang baik, sulit kiranya bagi sekolah untuk berjalan lancar menuju ke arah tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya dicapai sekolah.

4.      Fungsi Administrasi Pendidikan

Fungsi umum administrasi yang oleh Henri Fayol dikatakan berlaku bagi setiap organisasi. Lima fungsi administrasi yang dikemukakannya (1916) adalah: planning, organization, comand, coordination dan control. Kelima fungsi ini kemudian diulang, direvisi dan disempurnakan oleh ahli-ahli lain dengan mengidentifikasikan elemen-elemen dalam proses administrasi. Akhirnya pada 1950, Sears menyangkal klasifikasi Fayol tersebut, dan Fowlkee pada 1951 mengenal bahwa administrasi pendidikan merupakan sesuatu yang sifatnya kompleks dan tentu mengandung unsur: perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Sebagai penyimpul adalah Gregg, ahli ini menyarankan dilakukannya analisis terhadap proses administrasi.
Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut:
a.      Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.


b.      Pengorganisasian (Organizing)
Kerja sama sekelompok manusia yang terlibat dalam kegiatan ini disebut sebagai pengorganisasian.
Dengan demikian maka pada tahap perencanaan telah terwujud adanya bagian-bagian atau unit-unit, yang secara keseluruhan membentuk satu berjenjang, yang dikenal dengan nama struktur organisasi. Gambarnya disebut organigram.
c.       Penunjukkan Personal (Staffing)
Staffing adalah pengisian sesuatu bidang atau unit dengan personal yang akan melaksanakan tugas kegiatannya.
d.      Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
e.       Pengkoordinasian (Coordinating)
Pengkoordinasian adalah suatu usaha untuk memadu, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang ada dalam suatu organisasi agar pencapaian tujuan bersama dapat berjalan dengan serasi dan seimbang.
f.        Pelaporan (Reporting)
Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh bawahan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu.
g.      Pembiayaan (Budgeting)
Pembiayaan adalah semua urusan yang berkaitan dengan masalah dana

Menurut Ngalim Purwanto (2010:14) Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan lancar dan berhasil baik jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang menuruti garis fungsi-fungsi administrasi pendidikan fungsi-fungsi administrasi tersebut adalah:
1)      Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
2)      Pengorganisasian (organizing)
Organisasi adalah aktivitasmenyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan-tujuan pendidikan.
3)      Pengkoordinasian (coordinating)
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai tujuan.
4)      Komunikasi
Komunikasi adalah setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
5)      Supervisi
Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.



6)      Kepegawaian
Kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri, aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain menempatkan dan membimbing personel.
7)      Pembiayaan (financing)
Pembiayaan harus sudah dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya.Pembiayaan adalah suatu proses  dalam mengalokasikan dan mendistribusikan dana dari sumber- sumber yang sudah tersedia dalam RAKS
8)      Penilaian (evaluating)
Evaluasi adalah aktivitas untuk meneliti sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan program yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi-fungsi pokok tersebut satu sama lain sangat erat hubungannya, dan semuanya merupakan suatu proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa satu fungsi penting dari adminitrasi pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu mulai dari persiapan sampai evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hal ini sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang melakukan proses pembelajaran terutama guru perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik agar tujuan pendidikan tercapai.
Bidang tata usaha sekolah, ini meliputi:

1)      Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
2)      Anggaran belanja keuangan sekolah.
3)      Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
4)      Keuangan dan pembukuannya.
5)      Korespondensi / surat menyurat
6)      Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport dan sebagainya

Bidang personalia murid, yang meliputi antara lain:
1)      Organisasi murid
2)      Masalah kesehatan murid
3)      Masalah kesejahteraan murid
4)      Evaluasi kemajuan murid
5)      Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

Bidang personalia guru, meliputi antara lain:
1)      Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2)      Organisasi personel guru
3)      Masalah kepaegawaian
4)      Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5)      Refreshing dan up-gradingGuru-guru

Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi anatara lain:
1.         Usaha membangkitkan semangat Guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2.         Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah.
3.         Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
4.         Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.  
Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
1)      Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kuriulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2)      Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaruan pandidikan dan lingkungan masyarakat.
5.         Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan  yang berpendidikan. Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.
Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti  telur  dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta membina secara berkesinambungan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional  sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, khususnya masyarakat publiknya, seperti para orang tua murid/anggota Komite Sekolah, dan atasan langsungnya. Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah akan menjadi harapan bahkan dambaan masyarakatnya, maka kegiatan sekolah-sekolah juga harus terpadu dengan derap masyarakat, tak boleh sekolah itu merupakan “menara gading” bagi masyarakatnya. Sekolah juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Tetapi orang tua hanya sebagai pembantu penyelenggara pendidikan, dan tidak berhak untuk mempengaruhi apalagi mengubah arah sasaran pendidikannya.

Simpati yang diharapkan dari publiknya akan menambah animo masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang berarti menambah masukan yang sangat berharga. Maka segala daya upaya untuk menambah simpati harus terus dilancarkan dengan meningkatkan layanannya kepada masyarakat, menampilkan produk-produk unggulannya serta prestasi-prestasi yang manonjol yang berakaibat meningkatnya prestasi sekolah pula. Kesempatan-kesempatan yang baik harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha di atas, seperti acara tutup tahun yang diikuti  dengan bazaar yang menampilkan serta memperkenalkan prestasi-prestasi sekolah, hasil pekerjaan serta kreasi para siswa, hasil penelitian, hasil kejujuran, keteladanan, dan sebagainya.

Sekolah harus tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga melalui kegiatan-kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikulernya, sekolah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap para peserta didiknya agar dapat mempersiapkan dirinya untuk menyongsong tugas-tugasnya dimasa depan, serta dapat membangun dirinya demi dapat ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negaranya, baik secara individual maupun secara berkelompok.

Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal balik yang sebaik-baiknya antara sekolah dan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Dengan demikian masyarakat dapat ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat, di antaranya dalam mengisi kebutuhan tenaga kerja.



6.    Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
  
Menurut T. Sianipar yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa tujuan hubungan sekolah dan masyarakat dapat ditinjau dari sudut kepentingan ke dua lembaga tersebut, yaitu kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat itu sendiri.

Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
a.       Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
b.      Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
c.       Memperlancar proses belajar-mengajar.
d.      Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam mengembangkan dan pelaksanaan program sekolah.

Sedangkan ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk:
a.      Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental-spritual.
b.     Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
c.     Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
d.     Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.

Secara lebih kongkrit lagi, tujuan diselenggarakannya hubungan sekolah dan masyarakat adalah:
a.     Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
b.      Mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
c.       Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah.
d.      Memperkaya dan memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
e.       Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.

Tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat, sehingga prestasi sekolah dapat meningkat.
Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan
1)      Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2)      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung   memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3)      Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4)      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang    masalah pendidikan.
5)      Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
6)      Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.
7.             Fungsi, Manfaat dan Bentuk-Bentuk Operasional Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

Secara lebih jelasnya maka hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari fungsi, manfaat, dan bentuk-bentuk operasionalnya.
Berdasarkan pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat yang telah disebutkan di atas/muka, maka fungsi pokok dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya serta publik (masyarakat terdekat dan langsung terkait) khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang pada akhirnya manambah “income” bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah simpati masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri (prestise) sekolah, serta hubungan masyarakat terhadap sekolah secara spritual dan material/finansial. Terutama dimata atasan langsung (Kanwil Depdikbud) dapat meningkatkan nilai kreditasinya (khusus bagi sekolah swasta), sedang bagi sekolah negeri akan dapat meningkatkan ‘grade’.

Bentuk-bentuk operasional dari hubungan sekolah dengan masyarakat bisa bermacam-macam tergantung pada kreativitas sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas, dan sebagainya.
Di bidang sarana dan akademik tinggi/rendahnya prestasi lulusan (kuantitas dan kualitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasional), jumlah dan tingkat kesarjanaan guru-gurunya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan/pusat sumber belajar (PSB), media pendidikan yang mutakhir serta tekhnologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi.

Di bidang prasarana pendidikan gedung/bangunan sekolah termasuk ruang-ruang belajar, ruang praktikum, ruang kantor, dan sebagainya serta prabot/mebeler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.

Di bidang sosial partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional/keagamaan, pengamanan lingkungan, taman, kebersihan, sanitasi, dan sebagainya akan menambah kesan bagi masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkunan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.

Kegiatan karyawisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dan masyarakat, seperti mambawa spanduk serta atribut sekolah sampai ke luar daerah menyebabkan nama sekolah dapat dikenal secara lebih luas sampai ke luar kota. Bahkan tertib serta sopan santun para siswanya selama perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilalui.

Kegiatan olah raga dan kesenian juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dan masyarakat misalnya dalam PORSENI dal lomba antar sekolah/desa yang membawa keunggulan sekolah dapat membawa nama baik sekolah tersebut.

Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, seperti lapangan olah raga, aula/auditorium, musholla untuk kepentingan kegiatan agama Islam.

8.        Sifat Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

Adapun sifat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat merupakan:
Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi ke dua belah pihak.
Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian    yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.

Hubungan yang bersifat berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
Hubungan keluar kampus atau “external public relation” guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.

Hubungan ke dalam kampus atau “internal public relation” guna menambah keyakinan atau mempertebal pengertian para sivitas akademika tentang segala pemilikan material dan nonmaterial sekolah.


9.        Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran, baik dalam arti sasaran masyarakat atau orang tua yang dapat diajak kerjasama maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
a.    Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.
Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.
b.   Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insidental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua murid dan masyarakat.
Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah, permasalahan-permasalahan sekolah bahkan permasalahan belajar siswa selalu muncul dan berkembang setiap saat, karena itu maka diperlukan penjelasan informasi yang terus menerus dari sekolah untuk masyarakat atau orang tua murid, sehingga mereka sadar akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya.
c.           Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun  melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).
Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti. Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah
yang sangat ilmiah, oleh sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat pemahaman masyarakat.
d.   Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
1)  Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan,  padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu informasi kemajuan sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi yang dapat dicapai sekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.
2) Akurat, artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
3)  Up to date, berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan, kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir.
Dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian sejauh mana sekolah dapat mencapai misi dan visi yang disusunnya.
e.         Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif  dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif  kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah  serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat tertentu.
Prinsip ini juga berarti dalam penyajian informasi hendaknya obyektif tanpa emosi dan rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini memberitahukan kelemahan-kelemahan sekolah dalam memacu peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Penjelasan yang konstruktif  akan menarik bagi masyarakat dan akan diterima oleh masyarakat tanpa prasangka tertentu, hal ini akan mengarahkan mereka untuk berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan sekolah. Untuk itu informasi yang ramah, obyektif  berdasarkan data-data yang ada pada sekolah.
f.     Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
Pengertian-pengertian yang benar dan valid tentang opini serta faktor-faktor yang mendukung akan dapat menumbuhkan kemauan bagi masyarakat untuk berpartisipasi ke dalam pemecahan persoalan-persoalan yang dihadapi sekolah.
10.         Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a.       Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.
b.      Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
c.       Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
d.      Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
e.       Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.
f.       Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
g.      Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti aspek alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan sebagainya.
11.   Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
        Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.                  Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
b.                 Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
c.                  Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
12. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
a.         Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
b.        Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
c.         Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
d.        Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
13. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)
Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan baik. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain: komunikasi yang terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang mengakrabkan seperti open house kunjungan timbal balik dan program kegiatan bersama seperti pentas seni, perpisahan.
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik peragaan, teknik elektronik.
a.    Teknik Tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
Buku kecil pada permulaan tahun pelajaran
Buku kecil pada permulaan tahun pelajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat   masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
Pamflet
Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
Berita kegiatan murid
 Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
Catatan berita gembira
Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
Buku kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.
b.     Teknik Lisan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga dilakukan secara lisan  dalam bentuk kunjungan rumah, panggilan orang tua, dan pertemuan.
Kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya.
Panggilan orang tua
 Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
Pertemuan
Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
c. Teknik Peragaan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi dan menari. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru TK tersebut dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.
d. Teknik Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.
C.      Rangkuman
Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan  praktik-praktik pendidikan.

Berdasarkan rumusan administrasi pendidikan dan tujuan kajian administrasi pendidikan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kajian administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta membina secara berkesinambungan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional  sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal balik yang sebaik-baiknya antara sekolah dan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Dengan demikian masyarakat dapat ikut bertanggungjawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat, di antaranya dalam mengisi kebutuhan tenaga kerja.

D.      Latihan
1.      Jelaskan pengertian administrasi pendidikan!
2.      Sebutkan  tujuan administrasi  pendidikan  menurut Daryanto!
3.      Jelaskan  fungsi  administrasi  pendidikan!
4.      Sebutkan pengertian  fungsi umum administrasi  menurut  Fowl kee!
5.      Jelaskan  pengertian planning, directing,coordinating!
6.      Jelaskan fungsi dari supervisi!
7.      Jelaskan tujuan pengembangan penyelenggaraan hubungan  sekolah dan masyarakat!
8.      Jelaskan tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat!
9.      Jelaskan fungsi dan bentuk bentuk manfaat oprasional hubungan sekolah dengan masyarakat!
10.  Jelaskan prinsip-prinsip pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat!

E.       Evaluasi
1.      Pernyataan yang tepat untuk pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu:
a.       proses yang direncanakan sekolah untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.
b.      kegiatan yang diusahakan secara sengaja untuk mencapai tujuan masyarakat
c.       proses kegiatan untuk mendapatkan bantuan dari masyarakat
d.      kegiatan bersama masyarakat agar kegiatan operasional  sekolahefektif dan efisien

2.      Ditinjaudari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
a.       Memelihara kesejahteraan hidup guru disekolah.
b.      Meningkatkan angka lulusan di sekolah yang bersangkutan.
c.       Memperoleh bantuan masyarakat dalam  mengembangkan program sekolah.
d.      Memperlancar proses mengajar guru di kelas

3.      Ditinjau dari kebutuhan masyarakat, tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
a.       Memajukan kesejahteraan masyarakat yang tinggi
b.      Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
c.       Menambah masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
d.      Meningkatkan kemampuan masyarakat

4.      Tugas pokok hubungan sekolah dan masyarakat dalam pendidikan, yaitu:
a.       Memberikan informasi dan menyampaikan ide/gagasan sekolah kepadamasyarakat.
b.      Membantu kepala sekolah yang tidak bisa secara  langsungmemberikan informasi kepada masyarakat
c.       Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan untuk menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d.      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang    masalah pendidikan.

5.      Fungsipokok dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
a.       menarik simpati masyarakat pada umumnya
b.      meningkatkan relasi/animo masyarakat terhadap sekolah
c.       menambah “income” bagi sekolah
d.      membantu tujuan kepala sekolah yang telah ditetapkan.


6.      Manfaatdari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
a.       meningkatkan harga diri sekolah
b.      menambahkemampuan spritual dan material sekolah
c.       meningkatkan nilai akreditasi sekolah
d.      meningkatkan tingkat “favorit” pimpinan.

7.      Di bawah ini adalah hubungan yang diharapkan terjalin dari hubungan sekolah dengan masyarakat, kecuali:
a.       Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi ke dua belah pihak.
b.      Hubungan yang bersifat sukarela dan tidak memaksa
c.       Hubungan yang bersifat sementara antara sekolah dengan masyarakat.
d.       “external public relation” guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.

8.      Prinsip integrityyang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat mengandung makna bahwa:
a.       semua kegiatan dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu
b.      pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus.
c.       menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat.
d.      pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek.

9.      Salah satu perananmasyarakat terhadap sekolah adalah:
a.       mendirikan dan membiayai sekolah.
b.      mengawasi pendidikan di sekolah.
c.       menyediakan tempat pendidikan.
d.      sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar.

10.  Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh  faktor berikut, kecuali:
a.       program dan perencanaan yang sistematis.
b.      basis dokumentasi yang lengkap.
c.       tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
d.      kondisi organisasi sekolah yang tidak memungkinkan.

  1. Kunci Jawaban
Latihan
1.      Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materil, maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

2.      Daryanto (2011: 17): adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Apabila administrasi pendidikan ini semakin baik, semakin yakin pula tujuan pendididkan itu akan tercapai dengan baik

3.       Fungsi administrasi  adalah: planning, organization, comand, coordination dan control.

4.      Menurut Fowlkee bahwa administrasi pendidikan merupakan sesuatu yang sifatnya kompleks dan tentu mengandung unsur: perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.

a.    Perencanaan adalah suatu Perencanaan (Planning proses mempersiapkan       serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.

b.    Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

c.    Pengkoordinasian (Coordinating)
a.       Pengkoordinasian adalah suatu usaha untuk memadu, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang ada dalam suatu organisasi agar pencapaian tujuan bersama dapat berjalan dengan serasi dan seimbang.

5.      Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi yang esensial yang akan menkamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan

6.      Pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
a.       Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
b.      Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
c.       Memperlancar proses belajar-mengajar.
d.      Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam mengembangkan dan pelaksanaan program sekolah.

7.      Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan
a.       Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
b.      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung   memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
c.       Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.

8.      Fungsi dan bentuk bentuk manfaat  oprasional  hubungan sekolah  dengan masyarakat
-          fungsi pokok dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya serta publik (masyarakat terdekat dan langsung terkait) khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang pada akhirnya manambah “income” bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

-          Manfaatdarihubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah simpati masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri sekolah, serta hubungan masyarakat terhadap sekolah secara spritual dan material/finansial. Terutama dimata atasan langsung (Kanwil Depdikbud) dapat meningkatkan nilai akreditasinya (khusus bagi sekolah swasta), sedang bagi sekolah negeri akan dapat meningkatkan ‘grade’nya.

-          Bentuk-bentuk operasional dari hubungan sekolah dengan masyarakat bisa bermacam-macam tergantung pada kreativitas sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas, dan sebagainya. partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya seperti kerja bakti, kebersihan, sanitasi, dan sebagainya akan menambah kesan bagi masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.

9.      Prinsip-prinsip pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat
a.       Integrity, Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.
b.      Continuity, Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insidental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat.
c.       Simplicity, Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok  pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat.
d.      Coverage, Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan.
e.       Constructiveness, Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif  kepada masyarakat.

f.       Adaptability,Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan.


EmoticonEmoticon