PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara umum, Manajeman Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat di artikan sebagai model manajemen yang
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan
keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah
(guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dengan
otonomi yang lebih besar, maka sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar
dalam mengelola sekolahnya, sehigga sekolah lebih mandiri. Dengan
kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program
yang tentu saja lebih sesuai dengan
kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Demikian juga dengan pengambilan
keputusan partisipatif, yaitu perlibatan warga sekolah secara langsung dalam
pengambilan keputusan, maka rasa memiliki ini akan menyebabkan peningkatan rasa
tanggung jawab, dan peningkatan rasa tanggung jawab akan meningkatkan dedikasi
warga sekolah terhadap sekolahnya. Inilah esensi pengambilan keputusan
partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah
berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku.
Tujuan pemberdayaan seluruh komponen
tersebut semata-mata untuk meningkatkan academic
achievement (prestasi akademik : UAS, raport) dan non academic achievement
(prestasi olah raga : kesenian dan ketrampilan).
Untuk maksud itu diperlukan rencana
pengembangan sekolah (empat tahun kedepan) dengan sasaran pada enam kategori yang
amat penting yaitu prestasi sekolah, proses pembelajaran, besaran sekolah dan
perkembangannya (apakah kondisi siswa menurun, tetap, atau meningkat),
kewajiban sekolah, sumber daya sekolah dan partisipasi masyarakat.
Enam kategori tersebut dikatakan penting
karena sebagai alat untuk mengontrol faktor-faktor yang mengandung persoalan
yang akan dipecahkan, sehingga salah satu saja jika dihilangkan akan
mempengaruhi rendahnya Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang baik.
Dengan demikian RKS ini disusun untuk
mengoptimalkan fungsi komponen-komponen pendidikan tersebut demi terwujudnya
kualitas siswa dan siswi di SDN 5 Dasan Lekong
B. Landasan/Dasar
Adapun landasan dan dasar penyusun Rencana Kerja
Sekolah (RKS) ini adalah sebagai berikut:
a.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
b.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
c.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen
e.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no: 19 tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
C. Tujuan
Tujuan
penyusunan RKS ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menentukan sasaran
pengembangan sekolah secara tepat sesuai sumber daya sekolah.
b. Untuk mengetahui rincian biaya setiap
aspek yang dikembangkan selama empat tahun ke depan.
c. Untuk mengetahui pengembangan sekolah
empat tahun ke depan meliputi kinerja sekolah, Proses Belajar Mengajar, besaran
sekolah, sumber daya pendidikan, partisipasi masyarakat secara seimbang.
D. Manfaat
Adapun RPS ini disusun dapat dimanfaatkan:
a.
Bagi sekolah dapat di manfaatkan sebagai alat perbaikan
kinerja program yang akan datang ( sebagai pedoman kerja ).
b.
Bagi stakeholder dapat
bermanfaat sebagai alat untuk memotivasi peran serta masyarakat.
c.
Bagi komite sekolah dapat bermanfaat sebagai alat untuk
memotivasi peran paguyuban.
II. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. VISI :
“UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL,
BERBUDAYA DAN BERBUDI LUHUR DILANDASI IMAN TAQWA
Indikator Visi
- Memiliki Nilai UAS Minimal sama dengan standar Nasional
- Menamatkan siswa sampai dengan 100%
- Unggul dalam Calistung
- Meraih prestasi dalam lomba mata pelajaran dan lomba olimpiade
- Unggul dalam bidang
Seni
- Unggul dalam
melestarikan budaya daerah
- Menguasai Bahasa Inggris tingkat dasar
- Unggul dalam bidang olah raga
- Unggul dalam
menjalankan perintah agama
- Siswa yang berakhlak mulia
B. MISI
Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan PAKEM bagi siswa
- Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
- Menerapkan pendidikan
keterampilan dan kearifan budaya lokal
- Melaksanakan pembelajaran muatan lokal yang berwawasan sejarah,
bahasa dan tatabudaya daerah
- Meningkatkan pembinaan keagamaan siswa.
- Meningkatkan pembinaan mental dan fisik siswa agar menjadi cerdas dan tangguh.
Indikator Misi
- Penataan kelas bervariasi,
adanya papan pajangan, adanya sudut baca,
memanfaatkan berbagai sumber belajar dan suasana belajar
menyenangkan
- Siswa kelas I, II dan III mampu
membaca, menulis, berhitung minimal
95 %,
- Memiliki siswa yang mampu menjadi juara dalam bidang seni musik dari
tingkat kecamatan sampai ke kabupaten
- Memilki siswa yang berprestasi dan mampu menjadi juara pada olimpiade
dan lomba mata pelajaran tingkat kecamatan
sampai kabupaten.
- Memilki siswa yang berprestasi dan mampu menjadi juara pada bidang
Olah Raga di tingkat kecamatan sampai kabupaten
- Memilki siswa yang berprestasi dan mampu menjadi juara pada bidang
Seni Musik di tingkat kecamatan sampai kabupaten
- Memiliki siswa yang mampu tampil menjadi Qori’, Qoriah dalam
acara-acara resmi tingkat gugus, desa dan kecamatan
- Siswa mampu membuat jajan khas daerah
- Memilki siswa yang mampu bercerita yentang sejarah Sasak Lombok
- Memiliki siswa yang mampu membaca aksara Sasak
- Memilki siswa yang mampu mementaskan kkesenian musik daerah dan sendra
tari daerahMenerapkan tatakrama adapt Sasak dalam kehidupan baik di
sekolah maupun di masyarakat
- Memilki siswa yang mampu berdialog tingkat dasar dengan menggunakan
bahasa Inggris
- Memilki siswa yang mampu mempraktekkan cara-cara salat yang benar
dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT.
- Memilki siswa yang mampu membaca Qur’an minimal 95 % menjelang tamat
kelas 6
- Memilki siswa yang mampu menghafal Qur’an minimal 5 juz menjelang
tamat kelas 6
- Memiliki siswa yang berprilaku sopan, sabar, tekun, disiplin dan patuh
C. TUJUAN
Adapun tujuan penyelenggaraan
pendidikan di SDN 5 dasan Lekong adalah:
- Untuk meningkatkan mutu pendidikan agar memiliki siswa yang mampu
memerankan diri sebagai pencinta ilmu pengetahuan dan teknologi
- Tercipta suasana Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenang
(PAKEM) di sekolah
- Agar berkembang minat dan bakat
peserta didik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Warga sekolah yang taat menjalankan sareat agama Islam, melaksanakan Ibadah dengan penuh
kesadaran dan keyakinan
- Warga sekolah yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur.
- Mampu berkompetisi dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan, olah raga dan seni sesuai bakat dan
talenta
- Melaksanakan ajaran agama yang dianut, baik yang menyangkut
Hablumminallah maupun Hamblumminannas, serta senang melaksanakan
amalan-amalan yang baik dan benar.
- Peningkatan prestasi non akademik dalam bidang Olah Raga, Seni Musik,
Seni Baca Quran, dan Pramuka
- Mencapai target prestasi siswa
yang optimal dengan setandar nilai ulangan umum dan nilai UAS di atas
rata-rata 6.00.
- Menerapkan hidup disiplin dengan cara membiasakan belajar tekun dan
mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.
- Membiasakan hidup terampil dan belajar giat.
- Menjadikan sekolah sebagai pusat perkembangan kebudayaan daerah yang berorientasi pada peningkatan budi pekerti dan kearifan lokal.
BAB III
KONDISI SEKOLAH / PROFIL SEKOLAH
Sekolah Dasar Negeri 5 Dasan
Lekong adalah salah satu sekolah yang masih memerlukan pembenahan-pembenahan
untuk meningkatkan mutu baik mutu pembelajaran maupun mutu siswa dan
meningkatkan mutu fisik, gedung, dan sarana prasarananya. Dengan demikian untuk
menuju seklah yang berkualitas memerlukan perencanaan yang matang yang
dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan berkesinambungan, hal ini
seiring dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2007.
Keadaan sekolah dalam kurun
waktu 2 tahun dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Kesiswaan
- Sosialisasi Penerimaan siswa baru sudah
dilaksanakan secara terprogram
b.
Jumlah siswa kurang mampu secara ekonomi terdapat 126
orang siswa yang sudah mendapat bantuan beasiswa baru 46 orang, sedang yang
lainnya lagi belum pernah mendapatkan bantuan.
c.
Sekolah
hanya membantu siswa miskin bila ada bantuan dari pemerintah
- Sekolah hanya mengadakan try out bila dikoordinir atasan
- Sekolah sudah memprogramkan pemberian
Riward pada siswa yang berprestasi
- Sekolah sudah memprogramkan remedial
dan pengayaan
- Sekolah sudah menerapakan tutor
sebaya
- Sekolah belum memprogramkan membaca
senyap dan membaca nyaring
- Sekolah sudah memprogramkan pramuka
sebagai kegiatan ekstra kurikuler
- Sekolah belum memprogramkan pelatihan
khusus pada siswa yang berbakat
- Sekolah sudah memprogramkan kunjungan
anak malas (home visit)
- Sekolah memprogramkan Seni Rebana
Qasidah sebagai kegiatan pembinaan prestasi unggulan non akademik
- Sekolah belum membentuk pengurus alumni sekolah
2. Kurikulum dan KBM
- Sekolah sudah menyusun KTSP dokumen 1, dan sudah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur
- Sekolah sudah menyusun KTSP,dan
sudah disesuaikan dengan Permendiknas no:22,23
dan 24 tahun 2006
- KTSP sudah disusun sesuai dengan kondisi
dan karakteristik daerah
- Guru sudah menyusun silabus sesuai dengan (Permendiknas
no: 22 dan 23 tahun 2006 walaupu masih banyak kekurangan
- Sekolah sudah menyusun kalender
pendidikan yang meliputi: jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan
ekstrakurikuler dan hari libur
- Penyusunan kalender pendidikan sudah
didasarkan pada standar isi dan berisi pelaksanaan aktivitas sekolah
selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan
- Kalender pendidikan sudah diputuskan
dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah
- Sekolah sudah menyusun jadwal
pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap sesuai
dengan struktur kurikulum
- Kegiatan pembelajaran belum
sepenuhnya didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses dan standar penilaian
- Dalam pembelajaran belum semua
guru menggunakan fasilitas,
peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
- Belum semua guru memperhatikan sifat
alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar
sebelumnya
- Guru belum memperkaya kegiatan
pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan
penerapannya.
- Guru belum sepenuhnya menyusun
program penilaian didasarkan pada standar penilaian pendidikan
- Program penilaian belum ditinjau secara periodik
berdasarkan data kegagalan
- Kemajuan yang dicapai peserta didik belum
sepenuhnya dipantau, didokumentasikan secara sistematis dan digunakan
sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala
- Sekolah melaporkan hasil belajar
kepada orang tua peserta didik dan
institusi di atasnya tetapi belum dilaporkan kepada komite
sekolah
- Sekolah sudah menyusun dan menetapkan
peraturan akademik
- Peraturan akademik sudah diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Sekolah belum menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
- Program pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan belum disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
- Pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan dikembangkan belum sesuai dengan kondisi sekolah
- Baru 50 % guru memiliki kwalifikasi akademik S1
- Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan sudah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah
- Kepala sekolah sudah melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah
- Guru telah melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan
melatih peserta didik
- Belum mengembangkan pembelajaran
melalui penerapan lesson study bagi guru
i.
Prestasi non akademik selama 2 tahun terakhir cukup
menggembirakan dimana berturut-turut meraih juara I ( pertama ) Voly ball,
sepak bola, catur ditingkat kecamatan.
j.
Persentase kelulusan selama 3 tahun terakhir rata-rata
100% dengan urutan 10 besar di Tk. Kecamatan
k. Baru 20 % guru mengikuti pelatihan pemanfaatan IT dalam
pembelajaran
4. Sarana dan Prasarana Pembelajaran
- Sekolah belum menetapkan kebijakan program secara tertulis (Grand Master) mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
- Program sarana dan prasarana belum
mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana pendidikan
- Program sarana dan prasarana
pendidikan sudah
disosialisasikan kepada pendidik, Tenaga kependidikan dan peserta didik
- Pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah belum direncanakan secara sistematis agar selaras dengan
pertumbuhan kegiatan akademik
- Belum menyediakan petunjuk
pelaksanaan operasional peminjaman buku
pada perpustakaan
- Belum ada laboratorium yang dapat
dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Pengelolaan fasilitas fisik untuk
kegiatan ekstra kurikuler belum
disesuaikan dengan perkembangan
kegiatan ekstra kurikuler peserta didik
5.
Keuangan dan Pembiayaan
a. Belum mengembangkan jalinan kerja dengan
penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap
b. Belum menciptakan usaha-usaha di sekolah
maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
c. Belum ada pendayagunaan potensi sekolah
dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik
d. Belum menjalin kerja sama dengan alumni ,
khususnya untuk penggalangan dana pendidikan.
6.
Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. Sekolah telah menciptakan suasana, iklim
dan lingkungan pendidikan yang kondusip melalui penerapan 5 K
b. Sekolah sudah menetapkan pedoman tata-tertib meliputi:
tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian
sangsi bagi yang melanggarnya
c. Sekolah belum menetapkan kode etik warga
sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga
masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi
yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
7.
PSM dan Kemitraan
a. Sekolah belum melibatkan warga sekolah dan
masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan
b. Sekolah belum melibatkan warga sekolah
dalam pengelolaan akademik
c. Sekolah belum melibatkan masyarakat pendukung sekolah dalam
pengelolaan non-akademik
d. Sekolah belum menjalin kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan
pemanfaatan lulusan.
e. Sistem kemitraan sekolah belum ditetapkan
dengan perjanjian secara tertulis.
BAB IV
HARAPAN
Harapan
merupakan suatu keinginan yang perlu di wujudkan dalam sebuah kegiatan nyata
sesuai dengan keinginan segenap pemangku kepentingan. Yang menjadi
harapan ke depan adalah:
1. Kesiswaan
a. Sekolah menyusun program untuk membantu siswa miskin
b. Program remedial dan pengayaan
c. Mengadakan try out sendiri diluar kordinir pihak atasan
d. Penerapan tutor sebaya
e. Program membaca senyap dan membaca nyaring
f.
Program
ekstra kurikuler
g. Pelatihan khusus pada siswa yang berbakat
h. Program kunjungan anak malas (home visit)
i.
Program
pembinaan prestasi unggulan
j.
Pembentukan
pengurus alumni sekolah
k. Program alumni sekolah
2. Kurikulum dan KBM
a. Sekolah menyusun KTSP (dokumen 1 dan 2)
- KTSP sesuai dengan Permendiknas
no:22,23 dan 24 tahun 2006
- KTSP disusun sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah
- Guru menyusun silabus sesuai dengan
(Permendiknas no: 22 dan 23 tahun 2006
- Sekolah menyusun kalender pendidikan
yang meliputi: jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan
ekstrakurikuler dan hari libur
- Penyusunan kalender pendidikan
didasarkan pada standar isi dan berisi pelaksanaan aktivitas sekolah
selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan
- Kalender pendidikan diputuskan dalam
rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah
- Sekolah menyusun jadwal pelajaran
yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap sesuai dengan
struktur kurikulum
- Kegiatan pembelajaran didasarkan pada
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar
penilaian
- Dalam pembelajaran guru menggunakan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
- Guru memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar sebelumnya
- Guru memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.
- Guru menyusun program penilaian didasarkan pada standar penilaian pendidikan
- Program penilaian ditinjau secara periodik berdasarkan data kegagalan
- Kemajuan yang dicapai peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala
- Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah dan institusi di atasnya
- Sekolah menyusun dan menetapkan
peraturan akademik
- Peraturan akademik diputuskan oleh
rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh
kepala sekolah.
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a.
Sekolah
menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
c. Pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah
d. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan
tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara
sekolah
e. Sekolah perlu mendukung upaya promosi
pendidik dan tenaga kependidikan berdasar asas kemanfaatan, kepatutan dan
profesionalisme
f.
Kepala
sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan
sekolah
g. Guru melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih
peserta didik
h. Pengembangan pembelajaran melalui
penerapan lesson study bagi guru
i.
Pelatihan
pemanfaatan IT dalam pembelajaran bagi Kepala
Sekolah dan guru
4.
Sarana dan Prasarana Pembelajaran
- Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
- Program sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana pendidikan
- Seluruh program sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, Tenaga kependidikan dan peserta didik
- Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik
- Menyediakan petunjuk pelaksanaan
operasional peminjaman buku pada
perpustakaan
- Pengelolaan laboratorium dikembangkan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Pengelolaan fasilitas fisik untuk
kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan perkembangan
- kegiatan ekstra kurikuler peserta didik
5.
Keuangan dan Pembiayaan
a. Pengembangan jalinan kerja dengan
penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap
- Penggalangan dana dari berbagai sumber
termasuk dari sponsor
- Penciptaan usaha-usaha di sekolah maupun luar
sekolah sebagai income Generating Activities
- Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan
yang menghasilkan keuntungan ekonomik
- Menjalin kerja sama dengan alumni , khususnya untuk penggalangan dana pendidikan
6.
Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. Menciptakan suasana, iklim &
lingkungan pendidikan yang kondusip melalui penerapan 5 K
b. Menetapkan pedoman tata-tertib meliputi:
tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan pemberian
sangsi bagi yang melanggarnya (ada/tidak)
c. Tata-tertib ditetapkan oleh kepala sekolah
melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah dan
peserta didik.
d. Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah
yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga masyarakat
dengan memberikan penghargaan bagi yang
mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
e. Kode etik sekolah ditanamkan kepada
seluruh warga sekolah untuk menegakkan etika sekolah
f.
Sekolah
memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua
warga sekolah
g. Kode etik sekolah diputuskan oleh rapat
dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.
7.
PSM dan Kemitraan
a. Sekolah melibatkan warga sekolah dan
masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan
b. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan
akademik
c. Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan
dalam pengelolaan non-akademik
d. Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga
lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan
lulusan.
e. Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan
perjanjian secara tertulis.
BAB V
KESENJANGAN
Dari keadaan
sekolah / kondisi sekolah saat ini jika dibandingkan dengan dengan harapan yang
ingin dicapai terjadi kesenjangan sebagai berikut:
1.
Kesiswaan
- Belum menyusun program untuk membantu
siswa miskin
- Belum menyusun program try out
- Belum memprogramkan membaca senyap
dan membaca nyaring
- Belum memprogramkan pelatihan khusus
pada siswa yang berbakat
- Belum membentuk pengurus alumni
sekolah
2. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
- KTSP dokumen 1 yang sudah disusun belum ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur
b.
KTSP belum disesuaikan dengan Permendiknas no:22,23 dan 24 tahun 2006
c. Belum menyusun silabus sesuai dengan (Permendiknas no: 22 dan 23 tahun 2006
d.
Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya didasarkan pada standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
e. Belum semua guru menggunakan fasilitas, peralatan dan alat
bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
f. Belum semua guru memperhatikan sifat alamiah
kurikulum, kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar sebelumnya
g. Guru belum memperkaya kegiatan pembelajaran
melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.
h. Guru belum sepenuhnya menyusun program
penilaian didasarkan pada standar penilaian pendidikan
i. Program penilaian belum ditinjau secara periodik berdasarkan
data kegagalan
j. Kemajuan
yang dicapai peserta didik belum sepenuhnya dipantau, didokumentasikan
secara sistematis dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk
perbaikan secara berkala
k.
Belum melaporkan hasil belajar siswa kepada komite sekolah
3.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a. Belum menyusun program pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan
b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan belum disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
c. Pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan dikembangkan belum sesuai dengan kondisi sekolah
d. 80
% guru belum memiliki kwalifikasi akademik S1
e.
Belum mengembangkan pembelajaran melalui penerapan lesson
study bagi guru
a. Belum mengembangkan “Pendidikan Ramah Anak”
bagi guru
f.
80 %
guru belum mengikuti pelatihan
pemanfaatan IT dalam pembelajaran
4.
Sarana dan Prasarana
a. Belum menetapkan kebijakan program secara
tertulis (Grand Master) mengenai pengelolaan sarana dan prasarana yang mengacu
pada standar sarana dan prasarana
b.
Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah belum direncanakan secara
sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik
c. Belum menyediakan petunjuk pelaksanaan
operasional peminjaman buku pada
perpustakaan
d.
Belum ada laboratorium yang dapat dikembangkan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan
ekstra kurikuler belum disesuaikan
dengan
perkembangan
kegiatan ekstra kurikuler peserta didik
5.
Keuangan dan Pembiayaan
a. Belum mengembangkan jalinan kerja dengan
penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap
- Belum menciptakan usaha-usaha di
sekolah maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
- Belum ada pendayagunaan potensi sekolah
dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik
- Belum menjalin kerja sama dengan alumni , khususnya untuk penggalangan dana pendidikan.
6.
Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. Sekolah belum menetapkan pedoman
tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta
didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
b. Sekolah belum menetapkan kode etik warga
sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan antar warga
masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi
yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
7.
Peranserta Masyarakat dan Kemitraan
a. Belum melibatkan warga sekolah dan
masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan
b. Belum melibatkan warga sekolah dalam
pengelolaan akademik
c. Sekolah belum menjalin kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan
input, proses, output dan pemanfaatan lulusan.
BAB VI
TANTANGAN
Tantangan
merupakan suatu perbedaan antara setiap yang menjadi harapan dengan keadaan
yang sebenarnya untuk di cari jalan keluar sehingga dapat memberikan motivasi
bagi kinerja sekolah. Adapun tantangan yang dimaksud adalah :
1.
Kesiswaan
a. Belum memiliki donatur yang tetap dalam
membantu siswa miskin
b. Belum ada petunjuk yang jelas dalam
menyusun program try out
c. Belum
menyusun pengurus alumni sekolah
2. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
- Guru belum memahami sepenuhnya
Permendiknas No. 22,23 dan 24 tahun 2006
- Guru belum memahami sepenuhnya
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar
penilaian
- Guru belum memahami sepenuhnya
penggunaan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
- Guru belum memahami sepenuhnya standar penilaian pendidikan
- Belum melaporkan hasil belajar siswa kepada komite sekolah
3.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a. Kepala sekolah belum sepenuhnya memahami
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
b.
Guru
belum mampu membiayai dirinya untuk memperoleh kwalifikasi akademik S1
c.
Guru belum memahami sepenuhnya penerapan lesson
study
d.
Belum
ada dana untuk melatih guru mengenai pemanfaatan IT dalam pembelajaran
4.
Sarana dan Prasarana
- Kepala sekolah belum memahami sepenuhnya
tentang standar sarana dan prasarana
- Belum ada dana untuk membangun ruang perpustakaan, laboratorium, UKS
- Belum ada dana untuk membangun fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler dan arena bermain siswa.
5.
Keuangan dan Pembiayaan
a. Pemahaman
Masyarakat bahwa pendidikan gratis
adalah menyekolahkan anak tidak mengeluarkan uang
b. Masih ada persepsi wali murid bahwa biaya
pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah
c. Belum ada dana untuk menciptakan
usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income Generating Activities
- Belum ada dana dan tenaga yang mampu
mendayagunakan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan
ekonomik
- Belum ada alumni yang mampu secara ekonomi untuk membantu pendidikan.
6.
Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. Belum ada rambu-rambu untuk penyusunan
pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan
peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
b. Belum ada rambu-rambu untuk penyusunan
kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan
antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar
7.
Peranserta Masyarakat dan Kemitraan
a. Masyarakat memandang bahwa pengelolaan
pendidikan adalah tanggung jawab kepala sekolah dan pejabat dilingkungan
pendidikan
b. Masyarakat memandang bahwa pengelolaan
akademik merupakan tugas guru saja
c. Lembaga lain yang relevan, berkaitan
dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan masih memandang bahwa
tanggung jawabnya hanya pada lembaganya masing-masing.
BAB VII
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Alternatif
pemecahan masalah merupakan suatu pemaparan solusi/ pemecahan masalah yang
perlu diketahui sekolah untuk menjawab tantangan yang dihadapi sekolah.
Adapun yang perlu dicari pemecahannya
adalah :
1.
Kesiswaan
a. Mengadakan workshop di gugus bagi tata
usaha
- Mengadakan workshop di gugus bagi
guru kelas untuk menyusun program konseling
- Mencari donatur yang tetap dalam
membantu siswa miskin
- Mencari petunjuk yang jelas dalam
menyusun program try out
2. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
a. Mengadakan pelatihan di gugus bagi guru/kepala sekolah tentang standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian
b.
Mengadakan pelatihan di gugus bagi guru/tentang penggunaan fasilitas,
peralatan dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien
c. Menyampaikan laporan hasil belajar siswa
kepada komite sekolah
3.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SDM)
a. Mengadakan pelatihan di gugus bagi kepala
sekolah tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Mencari solusi / bea siswa dari
pemerintahh untuk membiayai
guru dalam peningkatan kwalifikasi akademik S1
- Mengadakan pelatihan di gugus untuk penerapan lesson study dan Pendidikan Ramah Anak
- Menganggarkan dari dana BOS untu melatih guru mengenai pemanfaatan IT dalam pembelajaran.
4.
Sarana dan Prasarana
a. Mengadakan pelatihan di gugus untuk kepala
sekolah tentang standar sarana dan prasarana
- Mengajukan proposal kepada dinas
terkait untuk membangun ruang perpustakaan, laboratorium, UKS
- Mengajak wali murid untuk membangun fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler dan arena bermain siswa.
5.
Keuangan dan Pembiayaan
a. Mengadakan sosialisasi kepada wali murid
agar memahami bahwa penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
b. Mencari sumber dana untuk menciptakan
usaha-usaha di sekolah maupun luar sekolah sebagai income generating activities
c. Membentuk pengurus alumni
sekolah untuk membantu pendidikan.
6.
Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. Mencari rambu-rambu atau contoh penyusunan
pedoman tata-tertib meliputi: tata-tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan
peserta didik dengan pemberian sangsi bagi yang melanggarnya
b. Mencari rambu-rambu atau contoh penyusunan
kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang: hubungan sesama warga dan
antar warga masyarakat dengan memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar.
a. Mengadakan pendekatan kepada wali murid
agar dapat merubah pola pikir bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara masyarakat dengan pemerintah
b. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat
melalui alumni sekolah agar masyarakat turut serta membantu guru dalam proses
pembelajaran
d. Mengadakan pendekatan dengan lembaga lain
yang relevan sepperti SMP/MTs berkaitan dengan input, proses, output dan
pemanfaatan lulusan melalui kemah bersama.
BAB VIII
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
1. Kesiswaan
a.
TK maupun PAUD diupayakan ditiap sekolah
b.
Siswa yang diterima di kelas I harus berumur 7
tahun dan atau tamat TK.
2. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
a.
Mengadakan pelatihan-pelatihan
b.
Buku yang dipergunakan harus berstandar PERMEN
DIKNAS.
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(SDM)
a.
Melanjutkan guru-guru yang belum berkualifikasi
S.1.
4. Sarana dan Prasarana
a. Mengusulkan kepada Pemerintah untuk mendapatkan
REHAB maupunn sarana dan prasarana yanglain.
5. Keuangan dan Pembiayaan
e.
Mengadakan pelatihan Bendahara sekolah.
6. Budaya dan Lingkungan Sekolah
f.
Pembiasaan siswa membuang sampah pada tempatnya
7. Peran Serta Masyarakat dan
Kemitraan
a. Mengundang Komite/Wali murid untuk duduk bersama
di sekolah dalam memecahkan permasalahan di sekolah
b. Mengaktifkan peran serta masyarakat untuk
memberikan sumbangan kepada sekolah kemi kelancaran pendidikan anak didik.
EmoticonEmoticon