Apa rahasia supaya kita
bisa lebih cepat pintar dari orang lain? Bagaimana cara menjadi lebih pintar
dari orang yang sudah lebih pintar dari kita?
Pada akhir artikel ini
Anda akan belajar bagaimana cara mempercepat kemampuan belajar Anda hingga 8x
lipat, tetapi sebelum itu mulailah dari 4 mindset sederhana ini:
1. Nothing’s really
beyond your reach
Tidak ada sesuatu yang
betul-betul diluar jangkauan Anda, artinya jika Anda sungguh-sungguh
mendedikasikan tenaga, waktu, dan pikiran Anda untuk mempelajari sesuatu maka
Anda bisa memahaminya.
2. Tidak ada yang namanya
orang pintar/jenius, yang ada hanya orang yang rajin belajar dan bekerja keras
Apa sih sebenarnya orang
pintar itu? Jika ditilik lebih jauh sebenarnya orang pintar itu hanyalah orang
yang sudah “tahu duluan”, mereka lebih dulu paham dan mengerti sebelum orang
lain memahaminya, jadi masalah perbedaan kepintaran sebenarnya hanyalah masalah
waktu. Saya sudah tahu dan Anda belum, sesimpel itu.
Apa yang sering Anda
lihat sebagai orang jenius hanyalah orang yang rajin belajar dan memulai sedini
mungkin, sehingga terlihat seperti mereka ada di level yang berbeda, padahal
kalau kita juga habiskan effort (waktu dan tenaga) yang sama maka kita juga
bisa menjadi seperti mereka.
3. Percaya atau tidak,
semua ilmu yang Anda butuhkan sudah tersedia jika Anda juga bersedia mencarinya
Hanya karena Anda tidak
menemukannya bukan berarti Anda tidak akan pernah tahu. Banyak orang yang
membatasi ilmunya karena masalah keadaan, pendidikan, modal, lingkungan, dan
semacamnya.
·
“Ah mana mungkin bisa,
saya cuma lulusan SMP”
·
“Gimana bisa kalau saya
ga ada modal buat kuliah”
·
“Saya ga tau karena ga
ada yang ngajarin saya”
Percaya atau tidak semua
ilmu yang Anda perlukan bisa Anda cari melalui internet, teman, buku, dan
sumber-sumber lain yang tidak terduga.
“A wise man can learn
more from a foolish question than a fool can learn from a wise answer.”
Pada akhirnya orang bisa
pintar karena mau belajar dari apapun yang sudah ada, sedangkan
orang bodoh dengan resource sebaik apapun tidak akan pernah mempelajari
apa-apa.
4. Kosongkan gelas Anda
Diluar sana selalu ada
orang yang lebih pintar dari Anda, mengetahui apa yang tidak Anda ketahui,
karena itu mindset “I know nothing” sangatlah penting untuk menerima fakta
bahwa kita bisa belajar dari siapapun.
Setiap bertemu orang
baru, kosongkanlah gelas Anda, Anda akan terkejut betapa banyaknya hal-hal yang
bisa kita pelajari dari orang lain.
Setelah memahami 4
mindset sederhana diatas, sekarang saatnya melipatgandakan kepintaran Anda.
Pertanyaannya bagaimana
bisa menjadi lebih cepat pintar dari orang lain?
Caranya adalah
dengan mempercepat proses belajar Anda. Tidak ada kata
terlambat untuk Anda yang sekarang baru ingin belajar karena usia bukanlah
batasan untuk seseorang menjadi
pintar.
Ada 3 faktor pengali yang
akan mempercepat kemampuan belajar Anda, setiap faktor akan melipatgandakan
kecepatan belajar Anda menjadi 2x lebih cepat (bahkan lebih), dan jika Anda
bisa memaksimalkan ketiga faktor tersebut, maka Anda bisa belajar hingga 8x (2x2x2)
lebih cepat yang artinya Anda akan lebih cepat pintar dari orang-orang pada
umumnya.
Ketiga faktor tersebut
yaitu:
Faktor 1: Belajar karena
ada maunya
Orang yang belajar karena
ada maunya (tujuan) akan lebih termotivasi daripada mereka yang tidak tahu apa
tujuan dari belajarnya. Inilah sebab banyak anak yang malas-malasan saat
disekolah karena sebagian besar pelajaran yang mereka pelajari tidak ada
tujuannya dalam artian mereka tidak tahu apakah ilmu tersebut akan mereka
gunakan atau tidak nantinya (faktanya lebih dari 80% ilmu yang Anda pelajari
selama sekolah tidak akan Anda gunakan setelah sekolah).
Jadi mulailah
dari tujuan Anda terlebih dahulu, tanyalah “saya belajar hal ini buat
apa?”. Semakin kuat tujuan Anda maka semakin besar motivasi belajar Anda. “Lalu
bagaimana kalau saya tidak tahu mau belajar apa karena tidak tahu apa tujuan
saya?”, sebenarnya ada 3 topik yang bisa Anda pelajari sampai kapanpun karena
ilmu-ilmu tersebut adalah investasi yang tidak pernah kadaluarsa, yaitu:
·
Uang. Uang memang bukan segalanya, tapi hampir segalanya butuh
uang, tidak ada salahnya Anda mempelajari tentang manajemen
keuangan dan ilmu-ilmu yang erat
hubungannya dengan keuangan.
·
Kehidupan. Pelajari lebih dalam mengenai kehidupan (life) seperti
pengembangan diri, motivasi, tujuan hidup, filosofi, dan passion. Ini semua
bermanfaat untuk memaksimalkan hidup Anda bukan hanya sebatas karir, tetapi
juga dalam percintaan dan kebahagiaan. Salah satu blog yang membahas mengenai
motivasi dan kehidupan contohnya seperti blog Solusik ini (promo dikit
sekali-sekali).
·
Kesehatan. Walaupun Anda bukan
seorang dokter, tidak ada ruginya bagi Anda untuk mempelajari ilmu-ilmu tentang
kesehatan, karena apapun yang Anda lakukan pasti membutuhkan kondisi kesehatan
yang baik. Salah satu teknik menjaga kesehatan yang paling saya suka
adalah berpikir positif. Hampir semua penyakit berawal dari
pikiran negatif, karena itu pikiran yang baik akan menghasilkan output yang
jauh lebih baik, lagipula berpikir negatif seperti cemas/khawatir tidak akan
pernah menyelesaikan masalah apapun (bahkan memperburuknya), karena itu selalu
pilih untuk optimis dan berpikir positif APAPUN KEADAANNYA. Beberapa situs yang
bagus untuk belajar mengenai kesehatan seperti HaloSehat, DokterSehat, dan salah satu favorit saya AloDokter (karena kita
bisa gratis bertanya langsung pada dokter).
Faktor
2: Belajar yang Anda suka
Anda
sebenarnya bisa jauh lebih cepat belajar dan memahami sesuatu jika Anda suka
(tertarik) dengan hal tersebut. Saat disekolah, hampir mustahil untuk bisa
fokus pada belajar yang Anda suka karena mayoritas sistem sekolah memaksa Anda
untuk mengisi otak dengan berbagai hal, termasuk hal-hal yang Anda tidak suka
dan tidak peduli.
Itulah
sebab terkadang sistem sekolah disebut juga pembunuh passion dan kreativitas.
Banyak anak-anak yang kehilangan passion dan jiwa kreatifnya karena tuntutan
sekolah/orang tua yang selalu mengarahkan kepada hal-hal exact seperti
stabilitas pekerjaan, prospek karir yang menjanjikan, peluang kerja dan
besarnya gaji yang didapatkan.
Saya
tidak mengatakan itu hal yang buruk karena pasti ada juga kelebihan dan
kekurangannya.
Karena
itu menurut saya waktu terbaik (golden age) untuk belajar cepat adalah saat usia
18-22 tahun (saat kuliah atau sebelum bekerja), karena hampir 50% orang yang
sudah bekerja tidak pernah membaca buku sama sekali. Sebenarnya mereka masih
bisa belajar, namun sebagian besar orang yang bekerja sudah malas belajar lagi
karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau tidak memiliki motivasi untuk
belajar.
Jika
Anda masih sekolah/kuliah maka coba pelajari sesuatu yang Anda suka, carilah
passion Anda,
karena selain Anda bisa lebih cepat belajar, Anda masih belum memiliki banyak
resiko dan beban sehingga Anda betul-betul bebas bereksperimen dengan
passion-passion Anda.
Faktor
3: Belajar yang Anda ahli
Kita
biasa sebut ini sebagai bakat/talenta, setiap orang memiliki kelebihannya
masing-masing, ada yang lebih mudah memahami seni, ada yang cepat belajar
programming, dan ada yang insting bisnisnya sangat brilian.
Namun
talenta juga bukanlah sesuatu yang luar biasa kalau Anda tidak terus
mengasahnya. Talenta perlu terus diasah kalau tidak akan mati. Kembali
lagi ke sistem sekolah, kalau nilai matematika Anda jelek dan nilai biologi
Anda bagus, apa yang akan Anda fokuskan? Pasti matematikanya yang difokuskan,
Anda akan mencari jasa les matematika untuk memperbaiki nilai matematika Anda
supaya lulus.
Padahal
bakat Anda ada pada biologi, kenapa tidak biologinya yang di les-kan supaya
semakin ahli? Ya karena kita harus ikutin sistem sekolah untuk naik kelas bukan?
(Ya ini memang cukup ironis)
Setidaknya
saat kuliah Anda bisa memilih jurusan yang lebih fokus, walaupun ada
embel-embel mata kuliah yang tidak sesuai, tapi waktu Anda jauh lebih fleksibel
untuk mengasah talenta Anda. Dan dengannya Anda bisa mempelajari apa yang
memang sudah Anda kuasai dengan baik.
Sekarang
bayangkan jika ketiga faktor tersebut digabungkan menjadi satu, Anda cukup ahli
dalam biologi sejak SMA (bakat), Anda suka mempelajari tentang makhluk hidup
(passion), dan Anda bercita-cita menjadi seorang dokter (tujuan), bisa
dipastikan Anda akan mampu belajar 8x lebih cepat dari mereka yang tidak
memiliki bakat/passion/tujuan tersebut.
Contohnya Mark
Zuckerberg yang
saat kuliah mempelajari psikologi dan ilmu komputer. Dia sangat suka
menggunakan kemampuan programmingnya untuk menciptakan website yang
menghubungkan orang satu sama lain, seperti CourseMatch dan FaceMash (situs
yang dia buat sebelum Facebook).
Bayangkan
kalau seorang Mark Zuckerberg awalnya tidak mengerti coding, atau tidak suka
psikologi, atau tidak memiliki tujuan untuk menghubungkan orang-orang satu sama
lain (connecting people), apakah dia akan cukup pintar untuk menciptakan
Facebook pada saat usianya masih 19 tahun?
Perpaduan
antara bakat (programmer), passion (create something), dan tujuan (connecting
people) itulah yang membuat Mark Zuckerberg cepat belajar dan sukses
mengembangkan Facebook hingga hari ini.
Area
ini saya sebut sebagai Golden Area (bakat, passion, tujuan),
jika Anda ingin menjadi lebih pintar maka temukanlah area tersebut, memang
tidak semua orang cukup beruntung untuk bisa menemukannya, sehingga muncul
sebuah pertanyaan:
Apakah
dengan menjadi lebih pintar akan membuat kita sukses?
No,
tidak ada jaminan bahwa orang yang lebih pintar pasti sukses, karena realitanya
orang-orang tidak peduli seberapa pintar/cerdasnya Anda, entah seberapa bijak
Anda dalam hidup ini selama Anda tidak membawa value terhadap orang-orang
tersebut maka mereka tidak akan peduli.
Pintar
bukan berarti sukses, tetapi menggunakan kepintaran yang ada dengan
sebaik-baiknya akan membawa Anda kesana. Jadi carilah sesuatu yang Anda suka,
Anda ahli, dan membawa value untuk orang lain (dibayar orang).
EmoticonEmoticon